Karawang, Demokratis
“Jangan dekat-dekat, saya terpapar Covid-19!” hal tersebutlah yang keluar dari mulut Kabid PDL Bapenda Pemkab Karawang, Sahali ST MM, saat hendak dikonfirmasi Demokratis, Kamis (29/7/2021).
Dengan alasan positif Covid-19, Sahali langsung meninggalkan Demokratis yang seyogianya hendak menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Karawang.
Kabid PDL mengaku bahwa dirinya sudah positif Covid-19 selama tiga minggu. Hal tersebut tentu membuat Demokratis terkejut. Sebab, sebelumnya belum ada informasi di Bapenda bahwa dia terpapar Covid-19.
Kuat dugaan Sahali beralibi mengaku-ngaku positif Covid-19 karena ingin menghindar dari Demokratis dan tidak mau dikonfirmasi. Mudah-mudahan ia dapat secepatnya segera sembuh Covid-19, agar bisa menjalankan tugasnya dengan optimal sehingga target PAD dapat tercapai sesuai target.
Padahal kita ketahui jika seseorang memang benar-benar positif Covid-19 sudah seharusnya melakukan isolasi mandiri (isoman) bukan malah bekerja masuk kantor karena dapat membahayakan keselamatan orang lain.
Kabid PDL ini memang jika dilihat dari sikapnya sejak ia ditempatkan sebagai Kabid PDL di Bapenda, belum diketahui seperti apa hasil kinerjanya khususnya mengenai perolehan PAD dari beberapa sektor sumber PAD.
Kendatipun ia melarang wartawan dekat dengan dia tapi tidak ada salahnya ia memberikan waktu. Namun ia justru langsung ngeloyor atau pergi dengan alasan mau rapat. Anehnya, Sahali ketika ditemui di salah satu ruangan bukan ruangan kerjanya.
Selain itu, salah satu pegawai juga berbohong mengatakan bahwa Kabid PDL tidak ada di ruangannya. “Apakah pembohongan itu sudah di-setting oleh Sahali? Bisa begitu,” kata seorang rekan wartawan yang telah mengetahui bahwa Sahali ada di ruangan.
Namun seperti inilah kualitas seorang pejabat di negeri ini yang tidak becus atau kerap berbohong kepada wartawan. Tugas wartawan jangan selalu diremehkan bila menjalankan tugasnya sebagai jurnalistik. Hormatilah. (JS)