Senin, Desember 9, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jeneponto Ikuti Ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Sulawesi Selatan

Jeneponto, Demokratis

Pemerintah Kabupaten Jeneponto kembali mengikuti ajang bergensi dengan membawa empat inovasi pelayanan publik, Selasa (15/3/2022).

Bersaing dengan 23 kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan lainnya, Jeneponto secara meyakinkan mengikuti penilaian melalui presentase dan wawancara di depan tim penilai dari Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Ada empat inovasi berasal dari Puskesmas Togo-togo, Puskesmas Kapita, Puskesmas Buludoang dan Puskesmas Bululoe yang dibawa pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat Sulawesi Selatan tahun 2022 yang digelar di Ballroom Four Point Hotel Makassar.

Keempat inovasi pelayanan publik tersebut yakni Stop Bassung (peduli bebas pasung) yang digagas oleh Puskesmas Togo-togo, Uang Panaik (upaya penanggulangan TB dengan investigasi kontak) oleh Puskesmas Kapita, Putri Setia (sehat tampa anemia) oleh Puskesmas Buludoang dan Pa’butitta (pelayanan program TB untuk masyarakat turatea) oleh Puskesmas Bululoe.

Selanjutnya inovasi Stop Bassung (peduli bebas pasung) yang digagas oleh Puskesmas Togo-togo dimaksudkan sebagai wujud kepedulian dengan melihat banyaknya warga yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

Secara sederhana Stop Bassung menjadi inovasi pelayanan publik yang mengedepankan upaya pencegahan, pengobatan dan pemberdayaan kepada ODGJ, dengan begitu diharapkan pelayanan publik Stop Bassung secara berkelanjutan dapat menjadikan Kabupaten Jeneponto bebas pasung.

Kepala Puskesmas Togo-togo Imran Rosady sekaligus sebagai inovator saat mempresentasekan inovasinya di depan tim penilai berharap agar ODGJ dapat sembuh dengan mengomsumsi obat secara terukur dan teratur sehingga kekawatiran masyarakat tentang keberadaan ODGJ dapat dihilangkan.

“Alhamdulillah saat ini di Kecamatan Batang inovasi Stop Bassung telah diterima baik oleh masyarakat dan bahkan telah dianggarkan oleh pemerintah desa setempat,” jelas Imran Rosady.

Setelah Imran Rosady, secara berturut-turut presentasi dilanjutkan oleh Puskesmas Kapita dengan inovasi Uang Panaik (upaya penanggulangan TB dengan investigasi kontak), Puskesmas Buludoang dengan Putri Setia (sehat tampa anemia) dan Puskesmas Bululoe dengan inovasi Pa’butitta (pelayanan program TB untuk masyarakat Turatea).

Setelah presentase di depan tim penilai Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto Syusanty Mansyur yang turut hadir di tempat memberikan apresiasi dan dukungan kepada beberapa Puskesmas yang telah mempersembahkan inovasi pelayanan bagi masyarakat.

“Alhamdulillah mudah-mudahan keempat inovasi ini dapat direplikasi dan diikuti Puskesmas lainnya sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Kami dinas kesehatan sangat mengapresiasi melalui penganggaran selain itu dukungan anggaran dari pemerintah desa sangat membantu berjalannya inovasi ini,” ujar Syusanti Mansyur.

Turut hadir mendampingi Kabag Organisasi Sekretariat Daerah Jeneponto St. Meryam, Kabid Humas Kominfo Mansur, Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Suyaningrat, Kapus Buludoang Irfan, Kapus Bululoe Ahmad Zakir dan Kapus Kapita St. Ratika. (Syarifuddin Awing)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles