Bentuk perkuliahan yang paling diinginkan oleh 1.025 orang yang menyatakan perkuliahan daring efektif, 50 persen kuliah daring dan 50 persen kuliah kelas.
Bentuk perkuliahan yang diinginkan oleh 312 orang yang menyatakan perkuliahan daring tidak efektif, Hanya 29,5 persen menginginkan tatap muka di kelas, 70,5 persen menginginkan ada kuliah daring dengan proposi berbeda.
Widarto menambahkan kendala utama pelaksanaan kuliah daring adalah jaringan internet yang buruk dan interaksi sosial yang kurang, dengan masing-masing prosentase 38,6 persen dan 37,5 persen.
“Kendala pada urutan berikutnya adalah kuota yang mahal yang dipilih oleh 13,7 persen responden,” katanya.
Mahasiswa lama cenderung menginginkan proposi kuliah dalam kelas yang lebih tinggi. Sementara mahasiswa baru cenderung menginginkan proporsi yang seimbang antara kuliah daring dan kuliah kelas. “Perbedaan ini signifikan secara statistik. Bukan terjadi kebetulan karena kesalahan sampling,” ujarnya. (Red/Dem)