Jakarta, Demokratis
Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK). Pasalnya, ditargetkan hingga akhir Juni mendatang, penyuntikan sudah harus selesai dengan total sekitar 5,5 juta GTK tervaksinasi.
Mengenai itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri menyampaikan bahwa total GTK yang sudah tervaksinasi berjumlah 1 juta.
“Kemarin, Mas Menteri (Nadiem Makarim) mengatakan ada 500 ribu guru, data kami hari ini (Kamis) itu sekarang yang sudah dosis kesatu 746.896 ribu, yang sudah sampai dosis kedua 284.689,” jelas dia dalam Bincang Sore Kemendikbud, Kamis (8/4/2021).
Angka GTK yang sudah tervaksinasi ini diharapkan dapat terus meningkat setiap harinya. Meskipun ia sendiri menyadari bahwa tidak bisa berlari dengan cepat karena penyediaan vaksin yang juga membutuhkan waktu.
“Oni kita harapkan terus berjalan. Kita menyadari juga jumlah vaksinasi yang diterima ini secara bergelombang, ini memang tidak bisa serentak dengan speed tinggi karena berebarengan dengan penyediaan vaksin,” ujarnya.
Plt Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kartini Rustandi menuturkan, vaksinasi merupakan upaya untuk terjadinya herd immunity. Kata dia, vaksinasi GTK terus meningkat, tapi tidak cepat. “Kami mengupayakan. Vaksin sendiri memang terbatas dan ada perebutan vaksin di dunia ini, memperhitungkan kembali prioritas termasuk GTK,” imbuhnya.
Untuk mencegah klaster sekolah, diminta agar setiap kepala sekolah mengisi daftar periksa yang diminta sebelum melaksanakan sekolah tatap muka terbatas. Begitu juga dengan pengawasan protokol kesehatan yang merupakan hal utama dalam mencegah penularan virus.
“Kami memastikan mereka memenuhi prokes dan memenuhi kebutuhannya sehingga ktia bisa meyakinkan, karena masih banyak orang tua yang ragu, apabila kita melakukan protokol kesehatan dengan baik, kita bisa mencegah sebanyak mungkin penularan,” urainya. (Red/Dem)