Purwakarta, Demokratis
Dugaan pungutan yang dilakukan pihak SMKN 1 Plered Desa Purwasari Purwakarta kepada para orang tua siswa ternyata bukan hanya untuk pembangunan masjid saja.
Selain itu di antaranya untuk pembayaran uang Osis, dan Asuransi selama 3 tahun sebesar Rp 175.000, sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) untuk 4 bulan sebesar Rp 400 ribu, dana sumbangan pengembangan (DSP) tahunan Rp 1,6 juta, dan infak masjid Rp 200 ribu khusus untuk kelas satu.
Sementara Kepala SMKN 1 Plered, Ujang Hambali, membenarkan adanya pungutan tersebut.
“Pungutan 200 ribu, khusus untuk siswa baru. Sedangkan siswa kelas 2 dan 3, hanya Rp 1 ribu tiap hari,” ungkapnya, Rabu (11/9).
Ujang menjelaskan, siswa disekolahnya sebanyak 1.700 anak didik.
“Dati pungutan 1 ribu bila dikalikan 1.700 siswa maka menjadi 1,7 juta. Tapi tidak tiap hari nominalnya segitu, karena ada saja siswa yang praktek di luar sekolah. Terkadang hanya mendapat Rp 800 ribu dalam sayu hari,” tambahnya.
Batuan dari Arab Saudi untuk pembangunan masjid itu melalui yayasan, dan diberikan berupa bahan material senilai Rp 150 juta.
“Kita bangun masjid baru, sedangkan bagunan masjid yang lama atau sudah ada, akan dirubah jadi ruang praktek,” pungkasnya. (Jenal Alvinsyah)