Subang, Demokratis
SD Sari Arum yang beralamat di Desa Mulya Sari, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, jika dilihat dari bangunan fisik di bagian luar sepertinya biasa-biasa saja, akan tetapi jika dilihat dari bagian dalam sungguh memprihatinkan, seperti manusia terkena penyakit osteoporosis yaitu cuman kelihatan bagus di luar saja, padahal tulangnya di dalam keropos.
SD ini dibangun puluhan tahun lalu serta sudah beberapa kali pergantian kepala sekolah, bahkan tidak sedikit alumni SD Sari Arum yang sudah menjadi orang sukses, menjadi pejabat, bahkan di antaranya ada yang duduk sebagai wakil rakyat.
Kepala Sekolah SD Sari Arum Nurhaman, S.Pd mengatakan, sebetulnya keberadaan fisik bangunan yang sudah rapuh itu bukannya tidak dilaporkan kepada yang duduk di atas, bahkan pihaknya saking merasa bertanggung jawab atas bangunan sekolah ini, sudah sampai lima kali membuat laporan.
“Tetapi sampai sekarang cuma mendapat jawaban ‘nanti tunggu saja’. Kan tetap uang transport mah harus keluar,” ujarnya.
Sementara Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Binong Acu Samsul Fuad, S.Pd saat dikonfirmasi pada acara HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional di SD Cicadas mengatakan, gedung sekolah yang berada di Kecamatan Binong rata-rata keadaannya rusak berat bahkan sampai keadaannya mencapai 70 persen, tapi sampai dengan saat ini masih belum ada jawaban yang pasti untuk diperbaiki, padahal laporan terus tak henti–henti. Bagaimana bisa wajar Dikdas 9 tahun bisa berjalan lancar, jika sarana dan prasarananya begini, seperti terjadi pilih kasih.
“Sebetulnya saya sangat malu melihat para siswa sampai belajar di teras kantor guru atau bahkan di halaman gedung sekolah. Bagaimana kalau sedang musim hujan seperti sekarang ini. Kan jadi repot,” pungkasnya. (Abh)