Indramayu, Demokratis
Konsumen menuntut untuk ditutupnya mitra kerja di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) dengan kode wilayah pemasaran atau Marketing Operation Region (MOR) 3445220, di Jalan Pantai Utara (Pantura) Desa Lanjan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, kepada pihak PT Pertamina dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Pasalnya, menurut salah satu warga di sekitar bahwa dengan tuntutan tersebut bukanlah menjadi suatu alasan. Karena sering kali terjadi pembelian bahan bakar dengan drum atau derigen yang diangkut menggunakan mobil pick up yang ditutup rapi oleh terpal agar dapat membeli dengan jumlah literan yang sangat fantastis dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Media Demokratis mencoba untuk memastikan info dugaan yang beredar tersebut, dan meminta keterangan kepada salah satu warga, ACG 40 tahun, warga Desa Lanjan.
Saat mengobrol dan berdiskusi terkait hal di atas, pihaknya mengamini dan juga menjelaskan kronologis dugaan yang telah terjadi serta mengungkapkan modus baru konsumen yang nakal dan sering membeli di SPBU tersebut.
“Saya sebagai konsumen merasa tidak terima bahwa pembelian hanya sebesar 20 ribu rupiah ditolak,” ujarnya kepada Demokratis, Minggu (15/09).
Kemudian modus baru yang telah lama terjadi oleh konsumen-konsumen nakal yang sering membeli di SPBU tersebut adalah, maraknya kendaraan roda tiga dengan ukuran tangki yang telah dimodifikasi ulang untuk menampung jumlah literan bahan bakar di dalam tangki yang cukup banyak kemudian pihak SPBU tetap melayani dengan adanya tips.
“Saya tahu persis bahwa konsumen yang membeli di pom tersebut adalah orang-orang atau pelanggan tertentu dengan mengendarai mobil untuk membeli bensin dengan mengisi di drum dan motor grandong agar bisa beli dengan kapasitas yang banyak,” tegasnya.
Ia pun sebagai konsumen yang dilindungi oleh konstistusi merasa terciderai hak-haknya sebagai warga negara Indonesia atas tindakan SPBU tersebut dengan tebang pilihnya konsumen dan pihaknya menuntut untuk ditutup agar tidak ada dampak kerugian kepada konsumen lainnya.
Sementara itu, saat Demokratis konfirmasikan kepada pihak SPBU atas dugaan dan tuntutan masyarakat, Fitri selaku petugas yang berjaga menyarankan agar awak media langsung bertemu dengan Pram atau Darsono selaku Manager di SPBU tersebut.
Hingga berita ini dimuat, dan demi mendapatkan keterangan yang jelas, pihak-pihak terkait belum dapat ditemui untuk dimintai keterangan oleh awak media. (RT)