Luwu, Demokratis
Korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini telah menempati Hunian Tetap (Huntap) bantuan pemerintah melalui BNPB.
Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan, kehadiran Huntap ini adalah sinergi dan kolaborasi yang manis dari semua pihak.
“Saya ucapkan terima kasih banyak. Masukan yang datang dari warga jadi senjata untuk disampaikan ke Pusat. Dalam dokumen Rencana Aksi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P) yang disusun dengan asistensi BNPB dan tim Kemen PUPR, semua pihak terlibat mulai dari Pusat, Provinsi, daerah, swasta, termasuk masyarakat terbuka untuk mengambil bagian dalam proses pemulihan pascabencana. Dan ini dibuktikan oleh salah satu tokoh masyarakat kita, Pak H. Mukaddas yang telah menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Huntap khusus di Desa Sepakat,” kata Indah usai menyerahkan Huntap Domus ke masyarakat.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menegaskan, tidak ada yang boleh main-main dengan program penanggulangan bencana.
“Untuk itu integritas dan akuntabilitas adalah harga mati. Sehingga warga kita bisa melihat anggaran yang diperuntukkan untuk bangunan ini tidak ada satu rupiah pun lari kemana-mana. Itu komitmen kita. Saya pastikan sekali lagi tidak ada satu rupiah pun, apa yang menjadi hak warga tidak sampai kepada warga sebab tidak ada istilah uang tunai, semuanya cashless. Langsung masuk ke rekening, sekaligus kita dukung program pemerintah untuk digitalisasi keuangan,” terang Indah.
Ke depan, Indah mengatakan, Pemda juga akan memfasilitasi Prasarana, Sarana, dan Utilitas umumnya (PSU) di lokasi huntap tersebut termasuk dengan jaringan listrik dan air bersihnya.
“Ini baru bangunannya yang selesai, belum Prasarana, Sarana, dan Utilitas umumnya (PSU), termasuk jaringan PLN dan air bersih. Untuk air bersih Pemda yang akan sambungkan dan semuanya gratis khusus untuk penyintas. Kalau aliran listriknya kita mengikuti aturan main PLN. Untuk akses jalan alhamdulillah sudah lolos untuk pra-verifikasi dan mudah-mudahan penetapannya tidak berubah untuk RR-nya karena bertahap selama lima tahun. Sekali lagi, terima kasih untuk dukungan semua pihak dari Pusat, Provinsi, hingga daerah, sebab tak ada pemerintah yang ingin masyarakatnya terbengkalai, hanya semuanya berproses,” jelas Indah.
Bupati yang dinobatkan sebagai Perempuan Inspirasi Indonesia Tahun 2021 ini juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan PT Sakura Makmur Lestari (Tatalogam Group) yang telah berhasil melakukan percepatan pembangunan melampaui target yang telah ditetapkan. Dengan keberhasilan yang telah ia saksikan, menjadi referensi tersendiri bagi pemerintah daerah untuk menggunakan produk rumah instan Domus dalam pelaksanaan program serupa di masa yang akan datang.
“Kami mengapresiasi upaya dari PT Sakura Makmur Lestari (Tatalogam Group), dalam hal ini atas komitmennya untuk melakukan upaya-upaya percepatan sehingga target yang kita tetapkan itu bukan hanya dipenuhi, tapi juga lebih cepat. Karena kita tahu bahwa warga kita ini sudah cukup lama tidak tinggal di rumah akibat kondisi rumah yang memang tidak memungkinkan lagi untuk dihuni. Jadi percepatan pelaksanaan kegiatan akan sangat membantu masyarakat kita sehingga mereka bisa lebih tenang. Karena itu, dengan apa yang kita saksikan hari ini, saya kira ini akan menjadi referensi tersendiri bagi pemerintah daerah dan dalam pelakanaan program serupa di masa yang akan datang,” tambah Indah.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, General Manager Tatalogam Group, Krisna Dewanti menerangkan, Huntap Type Cendrawasih dibangun sebanyak 300 unit untuk korban banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Rumah sudah selesai dibangun dalam jangka 4 bulan dan langsung diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
“Kami memulai membangun Agustus lalu serentak di berbagai wilayah; Kota Masamba, Desa Raddha, Desa Baloli, Desa Sabbang, dan beberapa wilayah lain yang tersebar di beberapa kecamatan. Dana pembangunan Huntap ini berasal dari bantuan BNPB. Hari ini, DOMUS telah diserahterimakan ke Bupati Luwu Utara dan langsung disalurkan Bupati kepada masyarakat, sehingga masyarakat yang masih tinggal di kontrakan dan rumah keluarga bisa segera menempati rumah bantuan masing-masing. Hal ini sesuai janji Ibu Bupati kepada masyarakat sebagai hadiah tahun baru,” terang Krisna, Sabtu (8/1/2022).
Ia menambahkan, rumah instan DOMUS memang didesain agar bisa dibangun dengan waktu yang relatif singkat. Pembangunan Rumah Domus hanya membutuhkan waktu 5-10 hari saja jika lahan sudah siap. Penginstalasian rumah instan DOMUS juga cukup mudah sehingga masyarakat lokal yang sebelumnya mendapat pelatihan dan sertifikasi lebih dulu, dapat ikut berperan dalam pembangunan. Hal ini sesuai dengan keinginan Bupati Indah agar proyek pembangunan memberdayakan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja.
Selain kecepatan waktu pembangunan dan harga yang ekonomis, Krisna melanjutkan, Rumah DOMUS juga dirancang dengan konsep Rumah Tahan Gempa (RTG), yang dibuktikan dengan hasil uji laboratorium dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Karena banyak menggunakan material baja ringan, ketahanan bangunan Rumah Domus minimal bisa mencapai 25 tahun. Berkat inovasi-inovasi itulah, belum lama ini Rumah Instan DOMUS dianugerahi penghargaan Rintek 2021 dari Kementerian Perindustrian. Domus dinilai sukses menciptakan inovasi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Sebelumnya diketahui, Pemkab Luwu Utara terus mendorong pembangunan 1.005 unit hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut tahun lalu. Dari 1.005 unit Huntap, 50 unit di antaranya merupakan bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah selesai dibangun dan diserahkan pada masyarakat tahun 2020 silam. (Hamza Sila)