Indramayu, Demokratis
Pemuda-pemudi dari Karang Taruna Suta Jaya, Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, mengadakan lomba voli antar Rukun Warga (RW) di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-74. Warga Pekandangan sangat antusias terhadap lomba tersebut. Sebagian besar warga Pekandangan datang berduyun-duyun, sampai memenuhi area sekitar lapangan tempat diadakannya lomba.
Keramaian suasana lomba, praktis menambah semangat para pemain voli dari pelpagai grup itu. Lomba voli sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Hanya saja, atas inisiatif panitia, babak semifinal sampai babak final lomba, ditempatkan tepat pada hari Sabtu (17/08) sekaligus Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara beberapa hari sebelumnya itu, telah banyak peserta gugur sebelum babak semifinal hingga babak final, dan karenanya gagal menyabet gelar juara serta hadiah yang telah disediakan oleh panitia. Sepanjang pertandingan yang bermula sejak siang terik, pemain mengerahkan segala daya. Kecerdikan, kekuatan, kekompakan, dan strategi-strategi pun dipertaruhkan oleh masing-masing pemain yang umumnya berusia muda. Keringat perjuangan membasahi sekujur badan para pemain.
Gengsi dan harapan membalut mereka. Pertandingan pada waktu-waktu yang menentukan, makin memanas karena sorak-sorai warga kian semarak. Puncaknya saat RW 05 dan RW 04 berebut angka kemenangan dengan lawannya masing-masing disemifinal demi ingin memasuki babak final. Sampai akhirnya RW 05 dan RW 04 telah mengalahkan lawannya masing-masing. RW 04 dan RW 05 pun bertemu dibabak paling menentukan, yakni final.
Pertandingan final berjalan alot. Hingga hari beranjak sore, nasib pun tidak berpihak kepada RW 04, karena kemenangan diraih oleh RW 05. Skor menunjukan angka 3 untuk RW 05 dan angka 1 untuk RW 04. Menurut Abdullah, selaku pemain dari RW 04, kekalahan tersebut diakui karena kurangnya kekuatan fisik serta kekompakan dari timnya.
“Tapi kami akan mengevaluasi tim. Kami ingin agar kedepannya tidak ada kekalahan yang terulang,” jelas Abdullah. Meski mengalami kekalahan, Abdulah dan rekan-rekannya mengakui bahwa hal terpenting dari lomba ini adalah ajang untuk silaturahmi dan melatih sportifitas. Demikian pun diamini oleh para peserta lomba yang kalah maupun yang menang.
Iskandar Ketua Karang Taruna (27/08) menjelaskan bahwa untuk kedepannya, kegiatan seperti tidak musti harus di hari-hari besar. Namun, hari biasa pun pihaknya akan selalu giat mengadakan suatu kegiatan yang positif.
“Selain melatih atau membuat kegiatan sportifitas, pihak Karang Taruna akan lebih banyak melakukan pemberdayaan dalam bidang kegiatan bekerja untuk pemuda desa yang masih menganggur,” singkatnya. (RT)