Jakarta, Demokratis
Komisi XI yang membidangi keuangan ngotot dukung penggabungan PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Pembahasannya sedang digodog di DPR, yang putusan teknisnya berada di bawah regulator Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atau BI dan OJK.
“Nantinya masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan PT Bank Syariah Indonesia dengan maksimal dengan menghilangkan kekhawatiran dan praduga tak beralasan yang mendiskreditkan atas keberadaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Dikatakan, merger PT Bank Syariah Indonesia sesuai dengan tuntutan zaman dan merupakan kebijakan strategis pemerintah.
“Saya kira masyarakat harus menghilangkan kekhawatiran-kekhawatiran dan praduga-praduga yang tidak beralasan itu,” ujar Fathan.
Pada saat ini, proses pembentukan Bank Syariah Indonesia masih berlangsung. Bank hasil merger tiga lembaga perbankan syariah milik Himbara BUMN ini diproyeksikan efektif beroperasi pada 1 Februari 2021.
Menurut Politikus PKB ini, merger tiga bank syariah milik negara adalah kebijakan tepat guna untuk menjawab kebutuhan dan kondisi global. Karena itu, dukungan seluruh pihak harus diberikan terhadap proses merger.
“Ini langkah yang sangat strategis dan antisipatif dari pemegang saham yaitu pemerintah, karena situasi global dan juga tuntutan manajemen sehingga merger adalah langkah yang tepat,” tuturnya.
Visi-misi bank syariah menguat saat Pilpres 2019 yang jadi andalan Jokowi-Maruf yang ditangani langsung oleh Wakil Presiden. (Erwin Kurai Bogori)