Kota Tasikmalaya, Demokratis
Monitoring Evaluasi (Monev) Pemerintah Kota Tasikmalaya temukan pekerjaan pembangunan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kp. Cigaluma Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi-Kota Tasikmalaya molor dari target yang sudah ditentukan.
Molornya pengerjaan SPAM tersebut yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan Anggaran Rp. 659.689.000,00,- diakibatkan seorang pekerja yang biasa pegang mesin bor meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas usai membeli mata bor di Bandung menuju pulang ke Kota Tasikmalaya, sehingga proses pengerjaannya sempat tertunda beberapa waktu. Hal itu terungkap ketika Tim Monev Pemkot Tasikmalaya melakukan cek ke lokasi pembuatan SPAM.
“Tadi kita tanyakan apa yang menjadi faktor penyebab target belum mencapai 66 persen. Informasinya, ketika proses pengeboran sumur, seorang pekerja yang menjalankan mesin bor meninggal dunia, sehingga pihak ke tiga harus mencari dulu pengganti dan kabarnya sudah ada. Jadi, pekerjaan yang tertunda bisa dilanjut kembali,” ucap H. Tedi Setiadi, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan kepada wartawan saat melihat progres pengerjaannya baru mencapai 55 persen dari target 66 persen yang direncanakan, sehingga ada deviasi 11 persen, Selasa (13/8/2024).
Disebutkan, masih ada sisa waktu dua bulan setengah lagi untuk memaksimalkan sisa pekerjaan. Maka itu, catatan-catatan ini harus betul-betul dijalankan dengan serius.
“Sejatinya, Dinas PUTR Kota Tasikmalaya sebagai Leading Sektor kegiatan pembangunan SPAM harus memaksimalkan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan SPAM di Kp. Cigaluma Kelurahan Cipawitra ini, agar berjalan sesuai target yang sudah direncanakan,” tegas H. Tedi.
Di tempat yang sama, Sovi Akdam Fauzi, Pelaksana Lapangan CV. Lia Jaya menuturkan, catatan yang disampaikan Tim Monev Pemkot Tasikmalaya masih wajar, sebab proses pekerjaan belum selesai.
“Jika pekerjaan ini disebut terbengkalai, tidak seperti itu juga, karena masih dalam proses dan kontrak kerjapun masih lama waktunya,” terangnya.
Dikatakan Fauzi, terkait seorang pekerja yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas ketika pulang dalam perjalanan dari Bandung menuju Kota Tasikmalaya usai belanja membeli mata bor.
“Kebetulan waktu itu mata bor-nya habis, jadi kami harus beli ke Bandung. Naas, saat perjalanan pulang ke Kota Tasikmalaya terjadi kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia. Pada prinsipnya, seluruh catatan yang disampaikan Tim Monev Pemkot Tasikmalaya, kita siap perbaiki,” jelasnya. (Eddinsyah)