Labuan Bajo, Demokratis
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak para negara peserta Asia International Water Week (AIWW) untuk menguatkan kerja sama bidang Sumber Daya Air (SDA), khususnya dalam mendukung program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang baik. Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin saat membuka acara Asia International Water Week (AIWW) Ke-2 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (14/3/2022).
“Saya berharap dari kegiatan Asia International Water Week dapat dihasilkan terobosan untuk mengatasi permasalah air di kawasan kita. Di akhir sambutan ini, saya ingin meminta dukungan dari peserta Asia International Water Week agar Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 pada 2024 nanti,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Menurut Ma’ruf Amin, air merupakan isu yang penting yang membutuhkan perhatian bersama seiring menipisnya sumber air karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, permintaan standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan, termasuk dalam menghadapi tantangan masalah air yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19. Kompleknya pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan yang melibatkan multisektor, instansi, dan pengambilan keputusan kolektif.
“Akses terhadap air bersih dan sanitasi juga menjadi kunci penentu faktor kesehatan seseorang. Kesehatan prima dan pendidikan yang berkualitas adalah prasyarat utama sumber daya manusia unggul yang saat ini juga menjadi prioritas Pemerintah Indonesia,” tutur Wapres Ma’ruf Amin.
AIWW merupakan forum internasional yang diselenggarakan secara rutin setiap tiga tahun sekali untuk melaporkan progres dan merumuskan implementasi kebijakan dalam memecahkan masalah keairan di Asia. AIWW ke-2 di Labuan Bajo mengundang para menteri, pakar dan praktisi dari beberapa negara, pemimpin lembaga publik dan perusahaan air, serta pembuat undang-undang atau legislator dari negara anggota Asia Assembly Water Council (AAWC) yang juga dihadiri Presiden Asia Water Council, Dr. Jae-hyeon Park dan Ki-Moon Ban, Sekretaris Jenderal PBB ke-8.
“Kita memiliki visi dan sama yaitu tersedianya kebutuhan air yang cukup dan berkelanjutan untuk semua. Untuk itu, Indonesia terus berupaya untuk mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan. Berbagai program telah dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut antara lain membangun 61 bendungan selama periode 2015-2025 untuk mengoptimalkan pemanfaatan air,” tutup Wapres Ma’ruf Amin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menambahkan penyelesaian 61 bendungan akan meningkatkan air untuk sistem irigasi dari 11% menjadi 20%. Dengan suplai air terus menerus dari bendungan, intensitas tanam dapat ditingkatkan dari 2 kali setahun. Pada periode 2015 – 2019, Indonesia telah menyelesaikan seluas 1 juta hektar dan rehabilitasi 3 juta hektar.
“Pada periode 2020-2024 ini, Indonesia berkomitmen untuk terus membangun 500 ribu hektar area irigasi dan merehabilitasi 2 juta hektar jaringan irigasi. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya mengoptimalkan layanan air dan sanitasi, di mana pada periode 2020-2024 ditargetkan memiliki akses 100% terhadap air minum yang aman dan 90% akses terhadap sanitasi yang layak,” tutur Airlangga Hartanto.
Turut hadir dalam acara di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, dan Pejabat Tinggi Madya Kementerian PUPR, Pejabat Tinggi Pratama dan Kepala BBWS/BWS Ditjen Sumber Daya Air. (Reimon)