Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Wakil Rakyat Kabupaten Indramayu

Indramayu, Demokratis

Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu masa bhakti periode 2019-2024 resmi dilantik di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Indramayu, Jumat (30/08/2019) pagi.

Sebagaimana yang tertuang di Pasal 156 Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Anggota DPRD kabupaten atau kota sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah atau janji secara bersama-sama yang dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri dalam rapat paripurna DPRD kabupaten atau kota.

Dalam rangkaian acara tersebut, para anggota DPRD Kabupaten Indramayu diambil sumpah janji dan menandatangani sumpah integritas, untuk tetap mengemban tugasnya sebagai wakil rakyat yang dipercaya oleh rakyat untuk pengambilan keputusan dengan mengedepankan kepentingan rakyat.

Ketua sementara DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Golkar, Syaefudin, mengatakan bahwa ia akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya selama duduk di legislatif.

“Rapat paripurna yang kami hormati. Hari ini, kami mendapat kepercayaan untuk mengikuti rapat paripurna 2019-2024. Akan kami lakukan dengan sebaik-sebaiknya sesuai dengan visi misi pemerintahan,” ujar Syaefudin.

Bupati Indramayu, H Supendi, yang mewakili sambutan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan selamat kepada para anggota dewan. Ia berharap mereka menjalankan tugas dengan amanah, jujur, dan adil.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengucapkan selamat atas dilantiknya bapak dan ibu sekalian sebagai anggota DPRD Kabupaten Indramayu 2019-2024,” katanya.

Adapun nama-nama 50 anggota yang telah dipilih dan dilantik yang akan mengisi kekosongan kursi parlemen di Kabupaten Indramayu, yaitu untuk dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) terdapat 21 nama, yakni: Hj Cuengsih, Fenty Ruchayanti,  H Haryono,  Hj Ina Sofatual Marwah, H Saefudin, Ibnu Risman Syah, Tuti Alawiyah, Karmadi, Hj Kursiyah, H Muhemin, Hj Nurhayati, Tarwidi, Warli, Abdul Rozak, H Eddy Mulyadi Sahman, Hj Siti Aminah, Uun Roenah, Eka Trilinda Ningrum, M Alam Sukma Jaya, Hj Rini Yuliani, Siti Juanah, Wardah.

Untuk dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terdapat 7 nama yang mendapatkan kursi yaitu: Akhmad Muzani Nur, Amroni, Roikhatul Janah, H Casmuni, Muh Sholihin, Dalam, Imam Mulmutaqin.

Dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mendapatkan 7 kursi yang akan ditempati oleh H Sirojudin, Roni Januri, H Abdil Rohman, Anggi Nofiah, Tarmudi Atmaja, H Estim Enting, Liyana Listia Dewi.

Alam Sukmajaya anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Golkar.

Kemudian dari Fraksi Gerindra hanya mengantongi 6 nama yaitu, Ifan Sudiawan, Kiki Zakiyah, Iis Naeni, Moh Ali Akbar, Dullah, Turah. Dan 3 nama untuk jatah kursi dari partai Demokrat yakni, H Nico Antoni, Sandi Jaya Pasa, Taryadi.

Sedangkan untuk Partai PKS hanya 2 nama, H Ruswa, Bhisma Panji Dhewantahra. Untuk Partai Nasdem hanya 1 nama, Ruyanto. Partai Hanura masih pertahankan H Ahmad Fathoni sementara dari Partai Perindo di dapat H Rudin.

Di lain kesempatan, Demokratis mengkonfirmasi Alam Sukmajaya dari Fraksi Golkar yang terpilih kembali sebagai anggota dewan terkait agenda dan program kerja, ia mengatakan pihaknya akan meneruskan agenda yang masih belum selesai. Adapun aspirasi yang belum terselesaikan yaitu seputar infrastruktur, kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Indramayu.

“Terima kasih. Tentu meneruskan aspirasi yang belum terselesaikan. Masih seputar infrastruktur, kesehatan dan pendidikan,” ujar Alam.

Terkait pendidikan, kata Alam Sukmajaya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun 2019 masih menggunakan jalur zonasi yang menjadi kontroversi, sebagaimana yang termaktub dalam Permendikbud No 51/2018 tentang penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2019/2020.

Penerapan sistem zonasi mengharuskan calon peserta didik untuk menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki radius terdekat dari domisilinya masing-masing.

Menurutnya, Pemerintah Pusat terkesan terlalu cepat mengambil kebijakan tanpa kajian lebih matang soal zonasi. Hal ini menjadi kendala bagi para orangtua murid yang memiliki anak berprestasi dan ingin menyekolahkan anaknya di sekolah unggulan namun terkendala oleh zonasi.

“Saya dari awal tidak sepakat kasian bagi yang punya (anak) prestasi baik, tapi karena jauh dari sekolah kemudian harus masuk ke sekolah swasta. Terlalu dini tanpa kajian yang lebih matang dan sosialisasi yang terus menerus hingga wali murid paham hal zonasi,” jelas Alam.

Selain itu, kata Alam lagi, sebagai sebuah dasar untuk melakukan perubahan, pendidikan merupakan tindakan yang menggabungkan antara rekayasa politik dan upaya untuk menciptakan berbagai alternatif kehidupan yang baru.

“Pendidikan juga menjadi ajang untuk menuangkan komitmen yang tinggi dari para pendidik guna menciptakan sistem politik yang emansipatif, bukan sekedar memenuhi tuntutan pedagogis semata,” katanya.

Sirojudin dari Fraksi PDI Perjuangan bersama istri saat berswafoto. Foto-foto: Demokratis/RT

Ia juga melihat realitas tenaga pendidik di Indramayu yang cenderung hanya berpatok kepada materi dari di buku, namun tidak membuat refleksi dan bersikap kritis kepada anak murid agar lebih terbangun.

“Nah ini yang harus dirubah mindset para pendidik. Kita bisa belajar seperti Malaysia dan Singapore. Pendidikan yang tidak terfokus dengan buku materi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa anak didik harus didorong untuk berperan aktif dan berfikir kritis. “Selain itu, ruang-ruang diskusi juga harus diberi porsi agar anak didik lebih mandiri dan punya ide-ide serta berinovasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sirojudin dari Fraksi PDIP saat dimintai keterangan oleh Demokratis, ia menjelaskan bahwa sesudah pelantikan anggota yang baru, tugas baru pun sudah menanti. Terutama membahas tata tertib (Tatib) dewan sebagai pintu masuknya pembentukan AKD, pembahasan APBD Perubahan tahun 2019 yang bernilai Rp 3.9 triliun.

Selain itu, katanya, paling utama adalah menjalankan tupoksi anggota DPRD yaitu, legislasi, budgeting dan controling. “Pertama saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu saya terpilih kembali untuk kedua kalinya. Saya lebih fokus pembahasan APBD perubahan pada tahun 2019, karena deadline-nya sampai dengan bulan September, jadi tugas kita kedepan semakin berat,” jelas Sirojudin.

Acara pelantikan ini juga turut dihadiri pula oleh Bupati Indramayu, Supendi, Wakil Bupati, Taufik Hidayat, Serta sekretaris Daerah (sekda) Indramayu, Rinto Waluyo. (RT)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles