Tapteng, Demokratis
Peningkatan jalan ruas Jalan Hutabalang – Aek Bontar Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Provinsi Sumut, diduga dikerjakan asal jadi oleh PT Duta Sumatera Perkasa dan sumber dana dari pinjaman PT SMI (tampak dari papan proyek).
“Pasalnya, dimulainya pembuatan parit di pinggir jalan/saluran drainase tampak di dalam gambar bahwa pekerjaannya tidak sesuai mekanisme dan spesifikasi dalam pembangunan drainase, dikarenakan lebar pemasangan parit lebih besar di atas daripada pasangan pondasi,” terang Aron Hasibuan selaku Devisi Investigasi LIPPAN – SUMUT (Lembaga Independen Pengawasan Pejabat dan Aparatur Negara – Sumatera Utara) Wilayah Tapanuli Tengah, Selasa (25/8/2020) pada Demokratis.
Aron Hasibuan Devisi Investigasi LIPPAN – SUMUT pada Selasa (25/8/2020) telah mencoba memperingati pelaksana lapangan yang berinisial ES tentang pasangan, dimana pondasi bangunan drainase lebih kecil daripada badan pasangan, lebar pondasi 17 cm tinggi 20 cm dan lebar badan pasangan 20 cm.
“Namun pelaksana lapangan menjawab bahwa pekerjaan dimaksud benar sesuai dengan gambar kerja,” terang Aron kepada Demokratis menirukan perkataan ES.
Menurut Aron, pelaksanaan bangunan dana sebesar Rp 14 M lebih itu jikalau diteruskan tidak kokoh berpotensi akan cepat rusak dikarenakan pondasi lebih kecil daripada badan pasangan.
“Jikalau benar gambar kerja telah benar dilaksanakan menurut keterangan ES, bahwa diduga konsultan pembuat rencana kerja dituding tidak berkompeten dan perlu dikaji ulang dan bangunan yang sudah terlanjur agar dibongkar serta sketsa gambar kerja diganti,” harap Aron.
“Jika pekerjaan itu masih terus dilanjutkan maka saya Aron Hasibuan akan terus memantau dari awal sampai akhir pelaksanaan bangunan tersebut, jika masih berlanjut bukan tidak mungkin ini kedepan akan tersandung hukum,” terang Aron mengakhiri kepada Demokratis. (MH)
