Sabtu, Oktober 5, 2024

Pernyataan Subjektif Sekda Ivan Dicksan Terkait Rekrutmen Pegawai THL Yang Meloloskan Kerabat Pejabat, “Semua di Kota Tasikmalaya Kerabat Saya”

Kota Tasikmalaya, Demokratis

Permasalahan seleksi pegawai THL (Tenaga Harian Lepas) retribusi UPT Pasar Resik Cikurubuk yang kini bernaung di Dinas KUMKM Perindag masih sering diperbincangkan di luar sana, karena dianggap mengandung unsur nepotisme dan tidak transparan dalam merekrut pegawai sesuai aturan. Dari tujuh orang yang lolos diterima sebagai petugas retribusi hampir dipastikan kerabat dekat pejabat itu sendiri.

Dalam satu kesempatan, Sekda Kota Tasikmalaya dimintai tanggapannya oleh wartawan terkait banyaknya ‘kerabat pejabat’ di dinas tersebut yang lolos diterima menjadi pegawai THL retribusi. Namun jawaban Sekda yang didapat malah terkesan subjektif. “Semua yang ada di Kota Tasikmalaya kerabat saya,” ucap Sekda Ivan Dicksan singkat dan cuek sambil ngeloyor pergi meninggalkan wartawan usai menghadiri launching vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kersanagara Kecamatan Cibeureum, Jumat (29/1/2021).

Masih di tempat yang sama, Kadis KUMKM Perindag H Firmansyah yang coba dikejar wartawan untuk dimintai tanggapan yang sama tidak mau berkomentar banyak. Disebutkannya bahwa seleksi penerimaan pegawai THL retribusi Pasar Resik Cikurubuk merupakan  tanggungjawab Ketua Panitia yakni Sekdis.

“Silahkan tanya kepada Ketua Panitia Seleksi yakni Sekdis. Jangan kejar saya, kejar dan tanya Sekdis. Saya hanya menerima berita acara hasil seleksi dan mengetahui jika banyak kerabat panitia yang lolos diterima dari pemberitaan,” ujarnya.

Seperti diketahui dan beberapa kali diberitakan di media ini seleksi penerimaan pegawai THL retribusi UPT Pasar Resik Cikurubuk yang sarat nepotisme karena salah satunya yang lulus adalah anak dari Udin Kepala UPT 1.

Diketahui juga rekrutan baru sebanyak tujuh orang itu yang justru merupakan kerabat dekat pejabat Dinas KUMKM Perindag itu sendiri yang nantinya akan ditempatkan di UPT 1 dan 2 sebagai petugas retribusi.

“Total petugas retribusi saat ini berjumlah 26 orang termasuk rekrutan baru mengingat keterbatasan anggaran,” kata H Firmansyah di satu kesempatan.

Akankah praktek-praktek curang seperti ini terus terjadi dalam rekrutmen pegawai baru tanpa diumumkan ke publik? Seperti halnya dalih Udin Kepala UPT 1 yang mengatakan bahwa sudah diumumkan lewat media sosial. Namun dia tidak bisa menyebutkan media sosial mana yang dimaksud. Dan wartawan akan terus menelusurinya. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles