Tapsel, Demokratis
Jaringan irigasi sawah Pulo Godang, Desa Kampung Tello, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, yang hancur dan ambles akibat terjangan arus sungai pada tahun 2016, membuat petani sawah kelimpungan.
Pasalnya, jaringan irigasi tersebut menjadi satu-satunya pemasok air ke areal persawahan petani. Sementara, kunci keberhasilan dalam budidaya padi adalah air dan irigasi yang baik. 7 kelompok tani yang menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam padi di areal persawahan seluas 80 hektare tersebut, menjadi was-was.
Di saat dalam kebingungan, pengelola tambang emas Martabe, PT Agincourt Resources, yang beroperasi di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, hadir memberikan solusi kepada petani. Berbagai langkah strategis dilakukan agar bagaimana para petani tetap dapat mengolah lahan pertaniannya.
Salah satunya, membangun pompa air jenis solar panel. Alat yang difungsikan untuk memindahkan air dari sungai ke hamparan persawahan petani ini, sedikitnya dapat menjadi solusi menghandle sistem irigasi lama.
“Sangat membantu, walaupun tidak semaksimal sistem irigasi alami,” ujar Ketua Kelompok Tani Marsada Roha, Hidayat Hutasuhut (49), Rabu (18/1/2023).
Dipaparkannya, kepedulian PT Agincourt Resources tidak hanya sebatas itu. Petani yang sawahnya tidak mampu dialiri air yang berasal dari solar panel, ditawarkan solusi lain yakni, bertanam palawija. Menjadi salah satu komoditas pertanian yang sangat potensial dan bernilai ekonomis, jagung menjadi pilihan utama.
Awalnya, Hidayat Hutasuhut dan beberapa petani lainnya merasa kebingungan bagaimana tata cara bertanam jangung yang baik. Hal ini dapat dimaklumi, dimana selama puluhan tahun ia dan petani lainnya hanya berkutat dengan tanaman padi.
Kondisi ini tidak membuat PT Agincourt Resources patah arang. Melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang dihadirkan, PT Agincourt Resources mengedukasi sekaligus memperkenalkan sistem pertanian modern yang berdasarkan inovasi teknologi pertanian.
“Kita diajari bagaimana tata cara bertanam jagung berdasarkan inovasi teknologi pertanian. Tidak hanya itu, kita juga pernah dibawa study banding ke luar daerah serta difasilitasi pupuk dan bibit unggul,” ungkap Hidayat yang diamini Nuryakin Sigalingging (46), dan Rusli Nasution (63), pengurus kelompok tani lainnya.
Masih kata Hidayat, tidak mau berhenti sampai di situ, PT Agincourt Resources terus melakukan langkah yang berlapis-lapis membantu petani Polo Godang. Untuk memudahkan petani mengangkut hasil pertaniannya, PT Agincourt Resources membangun jembatan gantung sepanjang 60 meter dan jalan rabat beton sepanjang 250 meter. Jembatan gantung itu berdiri kokoh membentang sungai Batangtoru.
Sontak, hal ini membuat petani kegirangan. Hasil pertanian yang dulunya diangkut dengan kutuk-kutuk (sejenis boat motor), sejak selesainya pembangunan jembatan gantung, telah bisa diangkut kenderaan roda dua.
“Dulunya pakai kutuk-kutuk. Sekarang kita sudah bisa mengangkut hasil pertanian dengan sepeda motor. Otomatis biaya pengangkutan menjadi lebih murah,” timpalnya.
Diiringi ucapan syukur dan terima kasih, petani-petani pahlawan ketahanan pangan ini berharap, pihak PT Agincourt Resources tidak berhenti dan bosan, membantu sekaligus memberi arahan, agar mereka dapat meningkatkan hasil produksi pertaniannya.
Terpisah, Manager Community Development PT Agincourt Resources, Rohani Simbolon, menyebutkan jika kelompok tani Pulo Godang merupakan mitra binaan PT Agincourt Resources. Pihaknya selalu memberikan pendampingan sekaligus perhatian dalam pengembangan pertanian, sekaligus peningkatan hasil panen.
“Beberapa program CSR telah kita lakukan berupa pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, bantuan peralatan pertanian semisal hand tractor dan thresher serta bantuan pupuk dan obat-obatan,” kata Rohani.
Dipaparkannya, untuk meningkatkan produksi panen, PT Agincourt Resources melaksanakan pelatihan pengendalian hama dan penyakit, bekerja sama dengan BPP Kecamatan Batangtoru, dan Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Kabupaten Tapanuli Selatan.
Di bidang peningkatan ilmu pertanian, PT Agincourt Resources menyelenggarakan studi banding ke PT Sang Hyang Seri, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai.
“PTAR akan selalu memberikan dukungan, mulai dari pengolahan tanah hingga panen. Mudah-mudahan upaya kita ini dapat meningkatkan produksi panen petani,” pungkasnya. (MH)