Jumat, September 20, 2024

Pungli Petugas Dishub Kota Bekasi di Tengah Pandemi Sangat Keterlaluan

Bekasi Kota, Demokratis

Pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi di Jl Ir H Juanda tepatnya di daerah Bulakkapal di pertigaan menuju Perumnas 3 dan menuju arah Tambun, dianggap sangat keterlaluan.

Padahal daerah Jl Ir H Juanda saat ini sedang melakukan pembangunan underpass sehingga kerap terjadi kemacetan lalulintas. Dalam kesempatan itulah oknum petugas Dishub mencari selah untuk menjaring kendaraan roda empat seperti mobil box dan mobil bak terbuka.

Demokratis yang memantau langsung di lokasi Pungli di Bulakkapal baru-baru ini, terlihat puluhan petugas Dishub Kota Bekasi itu berkumpul di salah satu warung. Sementara beberapa oknum petugas menyetop mobil Suzuki bak terbuka yang tidak mengangkut apa-apa menuju wilayah Cibitung.

Mobil Suzuki bak terbuka yang diminta uang senilai Rp 250 ribu.

Di samping pengemudinya ada seorang ibu yang sudah tua dengan wajah agak kebingungan dan bertanya kenapa mobil yang ditumpangi distop oleh oknum petugas Dishub dari jajaran bagian lalu lintas tersebut. “Kenapa mobil ini distop?” tanya Demokratis. “Saya gak tahu, pak. Apa salah jalan, ga ngerti, pak. Supirnya sedang ada di warung itu dengan petugas Dishub,” katanya.

Tak begitu lama pengemudi mobil Suzuki bak terbuka itu menghampiri wanita yang ada di mobil. “Saya diminta Rp 250.000, tapi saya lawan. Saya tidak tahu salahnya di mana karena jalan sedang macet,” katanya.

Di depan Demokratis wanita paruh baya itu menyodorkan uang lembaran Rp 50 ribu ke seorang oknum petugas. “Ini, pak, Rp 50 ribu.” Entah kenapa oknum Dishub itu justru menolak seraya mengembalikan surat-surat kendaraan itu yang sempat ditahan.

Mobil box jadi incaran oknum petugas Dishub untuk dimangsa.

Ada dugaan karena Demokratis sedang minta keterangan terkait penangkapan ini sehingga petugas menolak uang Rp 50 ribu yang disodorkan tersebut. “Silakan berangkat,” perintah oknum petugas Dishub itu.

Selain itu, ada beberapa mobil box juga distop di tempat yang sama. Menjawab pertanyaan Demokratis orang yang berada di samping pengemudi itu juga heran atas penangkapan mobil itu. Supirnya di mana tanya Demokratis, “Sedang di warung rokok itu, pak, dengan petugas Dishub,” ujarnya.

Ironis memang saat kemacetan lalulintas itulah oknum-oknum Dishub itu diduga berbuat Pungli. Sedangkan petugas lainnya dari jajaran Satlantas sibuk menyetop kendaraan roda dua. Namun belum diketahui apakah dilakukan Pungli atau tidak belum bisa dibuktikan.

Situasi lalu lintas di Bulakkapal tengah pembangunan underpass.

Menurut warga sekitar, Pungli yang dilakukan oknum petugas setelah pembangunan proyek underpass di Jl Ir H Juanda semakin ganas. “Belum lama ini ada mobil saudara saya ditangkap di daerah Bulakkapal membawa gas elpiji. Oknum itu menayakan ijin bongkar muat (IBM), karena tidak ada IBM itu, minta Rp 500 ribu,” katanya.

Selanjutnya ia pun mempertanyakan apakah IBM ada di Kota Bekasi atau tidak. Sebab, sepengetahuannya yang mengeluarkan IBM hanya Dishub Kabupaten Bekasi.

“Namun pihak petugas tetap dengan pendiriaan supaya menunjukkan IBM. Tapi akhirnya yang diminta Rp 500 ribu itu tidak jadi karena saya kenal salah satu petugas Dishub tersebut,” katanya.

Peristiwa Pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum Dishub Kota Bekasi ini perlu ditanggapi oleh pihak petugas Saber Pungli dan menyeret pelaku-pelakunya. Karena tindakan Pungli itu sudah sangat meresahkan pengemudi khususnya pengemudi truk, box dan kendaraan pengangkut barang lainnya. (Tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles