Jakarta, Demokratis
Pembangunan rel ganda jalur kereta api Lintas Surabaya Gubeng – Solo yang dipusatkan dari Stasiun Madiun menuju Stasiun Kedung Banteng, Propinsi Jawa Timur, dikenal selama ini sebagai lintasan jalur terpadat di bagian selatan Pulau Jawa pada tahun depan dapat dipastikan akan mampu memangkas jarak waktu tempuh seiring dengan akan diselesaikannya pembangunan rel jalur ganda yang pertama kalinya menuju Solo, Propinsi Jawa Tengah.
Adapun panjangnya sepanjang 57 kilometer, dimulai dari titik kilometer 164 hingga sampai kilometer 221. Dengan pengerjaan selama 30 bulan terhitung dari tahun 2017 hingga tahun 2019, melintasi tiga kota Kabupaten Madiun, Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi kini pembangunannya memasuki minggu ke 118 jika dihitung dari periode 19 Agustus 2017 sampai dengan 25 Agustus 2019.
Pengerjaannya antara lain meliputi pekerjaan konstruksi track dan jembatan, konstrusksi persinyalan dan telekomunikasi serta pengadaan bantalan rel, pengadaan wesel. Termasuk pengadaan rel oleh Satker Prasarana Kantor Pusat serta jasa konsultan supervisi.
Hal ini dikatakan Eko Rahadi selaku Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Perkeretapian Wilayah Jawa Timur Wilayah II di Surabaya kepada Demokratis, Senin (2/9/2019).
Eko Rahadi mengatakan, adapun spefikasi perinciannya, lebar jalan rel ganda selebar 1.067 milimeter dengan kecepatan desain 120 Km/jam serta beban gandar maksimal 18 ton, dengan tipe rel 8.54.
“Awal konstruksi mulai dari Stasiun Madiun Km 165+783m Stasiun Barat Km 176+332, Stasiun Geneng Km 184+344, Stasiun Paron Km 191+707, Stasiun Kedung Galar Km 200+871, Stasiun Walikukun Km 210+197 dan berakhir di Stasiun Kedung Banteng Km 222+492 atau melintasi 7 Stasiun,” katanya.
Selain itu, katanya, diperbaharui juga bangunan sejumlah stasiun mulai dari Stasiun Barat, Stasiun Geneng, Stasiun Geneng, Stasiun Paron, Stasiun Kedunggalar, Stasiun Walikukun, yang sebelumnya stasiun kecil peningggalan Belanda.
“Untuk progres konstruksi hingga bulan Agustus minggu ke 118 telah mencapai sebesar 97,292 %, yang akan dilanjutkan dengan pembangunan Tahap I Switch Over Madiun Gedung Banteng pada awal Minggu September, dan dilanjutkan dengan tahap II di akhir September,” ungkapnya.
Ia berharap target di bulan November 2019 Kontrak MYC pembangunan Jalur Ganda Rel Kerata Api Madiun – Kedung Banteng, sudah bisa diselesaikan.
“Secara teknis masih dalam proses dan kami sudah melengkapi administrasi tekniknya, selanjutnya kami menunggu Rekomtek tanda tangan dari kepala balai BBWS,” pungkas Eko Rahadi. (Red/Dem*)