Selasa, September 26, 2023
  • Login
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Sebanyak 14 Juta Anak Ayam Dimusnahkan Perusahaan Besar Agar Harga Mahal?

demokratis.co.id by demokratis.co.id
September 14, 2019
in Nasional
0
Sebanyak 14 Juta Anak Ayam Dimusnahkan Perusahaan Besar Agar Harga Mahal?

Ilustrasi anak ayam.

0
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Demokratis

Raksasa perusahaan industri ayam ternak potong dan petelur yang dikuasai oleh sebanyak 12 perusahaan modal asing (PMA) ayam yang memiliki pabrik pakan ternak terintegrator yang keberadaannya sudah lama sekali berdiri dan menguasai pangsa pasar terbesar sampai 90 persen selalu berhadap hadapan dengan peternak ayam tradisional yang terus dibonsai, sampai banyak yang tutup atau gulung tikar karena sudah tidak sanggup lagi bersaing dengan PMA ayam.

RELATED POSTS

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

“Ternyata PMA ayam itu belum apa-apa sudah minta perlindungan kepada pemerintah saat muncul isu akan masuknya ayam murah dari Brazil,” kata Hartono salah satu pelaku usaha peternakan ayam tradisional saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

“Prakteknya PMA ayam itu ternyata cengeng,” tegasnya. Namun sebaliknya saat mereka berhadapan dengan petani ayam tradisional.

“Sudah banyak sekali peternak ayam tradisional kita yang bangkrut karena dominasi PMA ayam itu tadi, yang tidak mau jualan ayam di pasar ekspor dikarenakan tidak laku pasti, sebab harga ayamnya paling mahal dibandingkan dengan harga ayam impor,” tukas Hartono.

Yang mengherankan lagi dari raksasa 12 PMA ayam pelaku peternakan broiler, masih tergantung impor Grand Parent Stock (GPS), indukan ayam asalan dari Amerika Serikat yang dimonopoli oleh PT AVIA dan PT COUB yang berpusat di Amerika.

Kuota impornya diatur oleh Menteri Pertanian untuk PMA dan satu BUMN PT Berdikari milik negara. Dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Oktober kusus impor GPS usia 6 bulan. Yang kemudian diproduksi massal di dalam negeri dalam jumlah jutaan anak ayam usia satu hari.

“Sekarang saya baru tahu jika saat tiba dibudidayakan oleh petani ayam tradisional. Pada prakteknya petani ayam kita hanya cuma menjadi jongos dari PMA ayam,” ungkap Fauzan Ketua BEM IPB seusai mendampingi petani ayam tradisional dari Bogor saat mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan.

Petani ayam tradisional kita, katanya lagi, ternyata tidak menjadi tuan di negerinya sendiri. “Tidak sejalan dengan program Presiden Jokowi yang akan melahirkan jutaan pengusaha pemula tapi nyatanya hanya cuma jadi jongos,” tandas Fauzan.

“Kami mahasiswa Fakultas Pertanian sekarang artinya juga tidak punya masa depan karena nantinya akan hanya dijadikan jongos oleh asing. Apabila terjun bergelut di sektor peternakan tradisional ayam broiler sebab negara belum berdaulat,” gugatnya.

Secara ekonomi, lagi pula mana bisa BUMN PT Berdikari sebagai pemain pemula di sektor ayam, yang sebelumnya perusahaan itu sempat mati suri. Hanya cuma dengan menguasai pangsa sebesar 10 persen pasar ayam.

“BUMN Berdikari akan bisa mengintervensi pasar harga ayam yang mayoritas pemainnya adalah perusahaan asing. Jangan heran jika harga ayam akan tidak wajar,” kata Wakil Ketua VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat Azam Asman Natawijana.

Diduga sejumlah perusahaan produsen anak ayam berusia sehari, sejak pekan lalu telah memutuskan membunuh jutaan bibit anak ayam untuk mengurangi suplai dengan harapan agar harga ayam tidak jatuh di pasaran.

Untuk informasi harga ayam impor dari Brazil dijual seharga US $ 1,2 per Kg atau sama dengan Rp 18 ribu per Kg. Sementara harga jual ayam produsen PMA ayam di pasar masih Rp 35 ribu per Kg. Dari biaya pokok produksi, HPP Rp 18.500 per Kg.

Bulan lalu harga jual ayam di kandang masih berada di kisaran sekitar Rp 12.000 per Kg. Namun, tiba-tiba sepekan terakhir harganya anjlok dengan munculnya isu impor ayam Brazil yang lebih murah.

Puncaknya harga ayam di kandang sampai turun jadi Rp 8.000 per Kg dengan alasan PMA ayam sedang kelebihan pasokan produksi ayam.

Tragisnya petani ayam tradisional tidak bisa berkutik dalam menghadapi harga pokok produksi PMA ayam, karena PMA terus menekan biaya produksi sebab PMA masih bisa mengendalikan biaya murah dengan mengontrol dari sejak bibit ayam, pakan, rumah potong dan penjualan yang terintegrasi.

Sementara petani ayam tradisional tergantung pada bibit dan pakannya dari PMA ayam integrator tersebut.

“Kami sedang akan upaya agar petani ayam tradisional bisa hidup dan bisa bersaing dengan PMA ayam jika harga jagung diturunkan sebagai makanan utama ayam broiler,” papar Fauzan.

Pemerintah lewat peraturan Menteri Perdagangan sudah menetapkan harga ayam potong pada harga acuan Rp 20.000 per Kg.

Mengapa pada prakteknya harga jual ayam di pasar Rp 35.000 per Kg, karena masih harus menempuh 4 jalur distribusi lagi untuk bisa sampai di tangan konsumen, yang konsekuensinya harus menambah ongkos baru.

Ini harga tak berbeda jauh dengan harga ayam di pasar becek atau di pasar tradisional pada harga Rp 32.000 per Kg.

PMA ayam yang menguasai pasar adalah PMA ayam dari negara Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Indonesia sendiri.

Dalam tempo satu hari, PMA yang menguasai pasar ayam potong menghasilkan bibit ayam sebanyak 70 juta sampai 80 juta anak ayam usia satu hari.

Supaya agar harga ayam tidak turun drastis, sejak migggu lalu sebanyak 14 juta anak ayam usia satu hari dimusnahkan oleh produsen anak ayam yang diproduksi oleh PMA ayam atau peternakan ayam besar. Sebagai salah satu cara untuk dapat untung besar dari ayam broiler. (Erwin Kurai)

ShareTweetSendShare
demokratis.co.id

demokratis.co.id

Related Posts

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Jakarta, Demokratis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Chef de Mission (CdM)/Ketua Kontingen Asian Games 2023...

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Jakarta, Demokratis Dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya ke-78, Tentara Nasional Indonesia menggelar berbagai rangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di berbagai...

Hadiri Malam Apresiasi IKN Nusantara, Menteri Basuki: Pembangunan IKN Untuk Generasi Muda

Hadiri Malam Apresiasi IKN Nusantara, Menteri Basuki: Pembangunan IKN Untuk Generasi Muda

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Penajam Paser Utara, Demokratis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri malam Apresiasi Nusantara yang diselenggarakan di...

Panglima TNI Pastikan Tindakan Tegas Kepada Oknum TNI Melakukan Kasus Pelecehan

Panglima TNI Pastikan Tindakan Tegas Kepada Oknum TNI Melakukan Kasus Pelecehan

by demokratis.co.id
September 24, 2023
0

Jakarta, Demokratis Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dengan tegas mengatakan akan memberlakukan proses hukum terhadap oknum prajurit TNI yang...

Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia di Sektor Peternakan

Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia di Sektor Peternakan

by demokratis.co.id
September 23, 2023
0

Jakarta, Demokratis Kinerja Indonesia dalam pengembangan peternakan dan kesehatan hewan memperoleh penghargaan dari Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO)...

RECOMMENDED

Anggota DPR RI Komisi XI Partai Demokrat Cuek Tanggapi Pertanyaan Terkait Dugaan Selipkan Kegiatan Fiktif ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di Kecamatan Sukaratu dan Cihideung

September 26, 2023
Polda Metro Bongkar Praktik Pengoplosan Gas Elpiji Subsudi di Tangsel

Polda Metro Bongkar Praktik Pengoplosan Gas Elpiji Subsudi di Tangsel

September 26, 2023
  • 87k Followers
  • 647 Followers
  • 23.8k Followers

MOST VIEWED

  • Wakil Sekjen DPN Peradi: OBH Harus Paham Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011

    Wakil Sekjen DPN Peradi: OBH Harus Paham Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Perkembangan Telepon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penulis Buku Aku Bangga Jadi Anak PKI, Ribka Tjiptaning Memilih Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hanya 45 Menit, Pedro Lascuráin Presiden dengan Masa Jabatan Tersingkat di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Karyawan Isana miniMart Dipotong dengan Produk Hampir Expired

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
demokratis

demokratis.co.id

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022 demokratis.co.id. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret

Copyright © 2022 demokratis.co.id. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In