Pembubaran Uni Soviet telah berlangsung sejak 1988 dan berakhir pada 1991, dengan keputusannya pada 26 Desember 1991 silam. Sehingga pada akhirnya, negara tersebut terpecah menjadi beberapa negara, termasuk Rusia, Belarus, dan lain-lainnya.
Pada dasarnya, proses pembubaran ini terjadi secara tidak disengaja karena upaya Sekretaris Jenderal Mikhail Gorbachev untuk mereformasi sistem politik dan ekonomi Soviet dalam upaya untuk mengakhiri Era Stagnasi, yang mengakibatkan berakhirnya eksistensinya sebagai negara berdaulat.
Pada akhir tahun 1991, para pemimpin dari tiga pendiri dan republik terbesar Uni (SFSR Rusia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia) menyatakan bahwa Uni Soviet tidak ada lagi, dan 11 republik lagi bergabung dengan mereka tidak lama kemudian.
Gorbachev menuduh Boris Yeltsin lawan lamanya dan presiden Rusia pertama pada masa pasca-Soviet, telah mencabik-cabik negara itu untuk mengutamakan kepentingan-kepentingan pribadinya sendiri.
Gorbachev harus terlebih dahulu pensiun sebagai pemimpin Partai Komunis karena praktis berhenti bekerja, kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan apa yang tersisa dari parlemen untuk secara resmi mengakui keruntuhan Uni Soviet.
Mengutip beberapa sumber, tepatnya 30 tahun lalu, Republik Soviet, majelis tinggi dari Uni Soviet Tertinggi, memilih Uni Soviet dibubarkan.
Hari berikutnya Yeltsin pindah ke bekas kantor Gorbachev, meskipun otoritas Rusia telah mengambil alih kamar itu dua hari sebelumnya. Angkatan Bersenjata Soviet ditempatkan di bawah komando Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, tetapi akhirnya dimasukkan oleh republik-republik yang baru merdeka, dengan sebagian besar menjadi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia. ***