Estadio La Cartuja tidak hanya pernah memberikan kemenangan 6-0 Spanyol atas Jerman akhir tahun lalu.
Laga pertama La Furia Roja di La Cartuja, Kamis (1/4/2021) juga memberikan kemenangan kandang pertama dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Spanyol mengalahkan Kosovo 3-1.
Memang terkesan biasa saja karena lawannya ”hanya” Kosovo. Berbeda dengan Yunani yang lebih punya pengalaman di sepak bola internasional. Yunani sukses menahan seri 1-1 La Furia Roja di Nuevo Estadio de Los Carmenes sepekan lalu (26/3/2021).
Hanya, kemenangan atas Kosovo tetap menjadi atensi besar mengingat untuk kali kesekian pelatih La Furia Roja Luis Enrique mengusung kebijakan aneh. Baik taktik maupun starting XI.
Di bawah mistar, misalnya. Lucho –sapaan akrab Luis Enrique– memberikan streak enam penampilan beruntun kepada kiper Athletic Bilbao Unai Simon.
Padahal, ada kiper Manchester United David de Gea. Meski menjalani tiga laga padat dalam sepekan, tak sekali pun ada rotasi kiper. Apakah itu berarti Simon bakal menjadi pilihan utama di Euro 2020?
Sial bagi Simon. Satu-satunya gol Kosovo lahir dari ketidaksigapannya mengantisipasi tendangan jarak jauh lawan. ”Aku tidak menilai pemain dari kesalahannya,” bela Lucho kepada Diario AS.
Pilihan aneh lain Lucho adalah memainkan kapten tim Sergio Ramos di empat menit terakhir waktu normal. Lucho seolah hanya ingin bek Real Madrid itu menjalani caps ke-180. Ramos juga baru pulih dari cedera.
Kebijakan Lucho memanggil bek Eric Garcia yang sering menjadi cadangan di Manchester City juga dipertanyakan. Garcia adalah satu-satunya bek tengah yang selalu starter dalam tiga laga awal kualifikasi.
Belum lagi gelandang Atletico Madrid Marcos Llorente yang dijajal Lucho sebagai bek kanan. Dua kali sebagai starter dan sekali menggantikan bek debutan nan asing Pedro Porro asal Sporting CP. ”Lucho yang tak normal,” sindir El Mundo Deportivo. (Rio/Red)