Tanjung Jabung Timur, Demokratis
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sapril SIP wakili Bupati Tanjung Jabung Timur H Romi Hariyanto SE menghadiri pertemuan kunjungan kerja Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, di Halaman Kantor Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kamis (3/9/2020). Kunjungan ini dalam rangka peninjauan dan penyerahan bantuan paket revitalisasi ekonomi tahun anggaran 2020.
Kehadiran Kepala Badan Restorasi Gambut Ir Nazir Foed MSc beserta rombongannya disambut baik oleh Pemerintah Desa Pandan Sejahtera dan masyarakat atas kehadiran beliau beserta rombongan. Begitu pula Sekda beserta rombongan juga tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Ahmad Bestari SH MH Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, para Staf Ahli, Asisten Bupati dan Kabag Humas, Kapolres yang diwakili oleh Wakapolres Pabung TJT beserta jajarannya, Camat Geragai, Kapolsek Geragai beserta para BKTM dan personilnya, para kepala desa yang ada di lingkup Kecamatan Geragai, para ketua dan anggota kelompok tani yang menerima bantuan dan insan pers.
Sekda Sapril SIP menyampaikan permohonan maaf atas tidak dapat hadirnya Bupati H Romi Hariyanto SE. “Dikarenakan kondisi beliau sedang tidak enak badan atau kondisi kesehatannya agak melemah. Begitu pula bapak Wakil Bupati H Robby Nahliasyah bertepatan ada tugas kedinasan yang mendadak,” sebut Sekda.
Dan melalui Sekda, Bupati menyampaikan pesan-pesan dan amanah yang wajib disampaikan di tengah-tengah keterbatasan ruang dan gerak akibat adanya pandemi Covid-19 yang belum berahir sampai saat ini, namun dengan semangat yang sama kita selalu berupaya memberikan pelayanan dan upaya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. “Tentunya tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan harapan semoga bencana ini dapat segera berahir dan pulih seperti sedia kala,” tambahnya.
Menurutnya, secara umum wilayah Provinsi Jambi memiliki lahan gambut yang cukup luas yang salah satunya berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup tentang Penetapan Peta Fungsi Konsisten Gambut Nasional bahwa dari luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar lahan gambut.
“Dari 11 kecamatan, delapan kecamatan masuk ke dalam area kawasan idiologis gambut, dan hanya tiga kecamatan yang tidak memiliki atau di luar areal. Hal ini memang menjadi tantangan tersendiri untuk melaksanakan pembangunan di kawasam gambut, terutama pada kawasan fungsi dulu yang perlu kita ketahui bersama bahwa masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan masuk ke dalam kawasan idelogis gambut,” ungkapnya.
Dikatakan, masyarakat telah memanfaatkan lahan gambut tersebut sebelum terbitnya peraturan yang dimaksud dan sebagian malah sebelum berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Terutama pada sektor pertanian perkebunan yang merupakan pengubah utama pada sumber kenaikan ekonomi masyarakat di kawasan Kabupaten Tanjab Timur. Dan hal itu perlu menjadi titipan pesan dari kami untuk dijadikan catatan kepala badan agar kiranya dapat dikomunikasikan atau difasilitasi pada level pemerintah pusat, agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” sebutnya.
Dan khusunya di Kecamatan Geragai, tambahnya, saat ini sedang buming geliat besar ekonomi masyarakat di kawasan gambut tepatnya berada di area kawasan hutan provinsi produksi madu yang menghasilkan 2,2 sampai 2,4 kg/bok madu atau sarang lebah. Dan ada juga penangkaran burung murai batu dengan potensi pasar yang dibutuhkan bagi pecinta burung kicau dengan tema: Budi Daya Ramah Lingkungan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat mengapresiasi langkah kebijakan restorasi gambut dengan adanya program bantuan revilisasi ekonomi yang disalurkan saat ini, sebagian dampak adanya pandemi Covid-19.
“Kedepan usaha lebah madu maupun penangkaran burung murai batu juga menjadi target sasaran program kegiatan yang terdapat pada badan restorasi gambut baik dalam bentuk pembinaan permodalan serta fasilitas perizinan maupun pemasaran madu tersebut,” tutup Sekda. (Adv/Edi H Sembiring)