Kota Tasikmalaya, Demokratis
Hasil survei Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA), Pasangan calon (Paslon) Ade Sugianto-Cecep Nurul memiliki peluang besar untuk kembali memimpin Kabupaten Tasikmalaya.
Paslon Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin masih unggul dalam penghitungan suara jika tanpa dua pengecualian yakni: tidak ada blunder besar pada kubu pasangan Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin serta tidak ada manuver yang sangat cemerlang dan masif dari kubu pasangan lawan.
Demikian diungkapkan oleh Taufik Al Zurjani Spv Strategic LSKP-LSI Network saat memaparkan hasil survei mereka di Horison Hotel Kota Tasikmalaya, Sabtu (5/12/2020).
Taufik mengatakan, perbedaan elektabilitas Pasangan Ade-Cecep dengan pesaingnya juga sangat jauh yakni melampaui double digit. Ade-Cecep didukung oleh 42.05 persen suara, sedangkan pesaing terberatnya Iwan Saputra-Iip Miptahul Paoz mengantongi 19,32 persen, dan pasangan lain yaitu Azies Rismaya Mahpud-Haris Sanjaya memperoleh 14,77 persen, serta Cep Zamzam – Padil Karsoma 10,45 persen. Sisanya sebesar 13,41 persen belum menentukan pilihan.
“Demikian temuan terbaru hasil Survei Lingkaran Kebijakan Publik yang tergabung dalam LSI Network (LSI Denny JA) terkait dengan preferensi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Tasikmalaya,” ucap Taufik.
Taufik menjelaskan survei dilakukan pada tangggal 27 – 29 November 2020 dengan menggunakan metode standard multi stage random sampling. Seluruh pemilih Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki hak pilih berpeluang menjadi responden. Jumlah responden 440 dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,8 persen.
“Probabilitas kemenangan Ade-Cecep ini semakin diperkuat dengan selisih elektabilitasnya yang melampaui dua kali lipat dari Uwan-Iip. Pasangan Ade-Cecep juga unggul hampir di semua segmen pemilih. Sedangkan waktu sisa kampanye tinggal menghitung hari saja,” terangnya.
Dilihat dari segmen usia pemilih, lanjut dia, Ade hanya diimbangi pesaing di segmen pemilih pemula. Untuk segmen tingkat usia serta tingkat pendapatan Ade nyaris belum bisa disaingi oleh kandidat manapun.
Sementara isu money politics, menurutnya, masih menjadi isu yang sensitif dalam pelaksanaan Pilkada di manapun termasuk di Kabupaten Tasikmalaya. Mayoritas masyarakat Tasikmalaya yakni sebesar 71,59 persen menganggap bahwa kegiatan money politics tidak bisa dibenarkan. Sebesar 23,41 persen menilai bahwa money politics bisa dibenarkan dan sisanya 5 persen menjawab tidak tahu.
“Angka ini berbanding lurus dengan mayoritas masyarakat sebesar 46,59 persen yang menjawab bahwa mereka akan menolak pemberian uang dari pasangan kepala daerah. Sebesar 21,59 persen akan menerima uang tapi tidak akan memilih kandidat yang memberi uang. Kemudian yang akan menerima uang dan memilih yang memberi sebesar 24,32 persen. Sisanya 7,5 persen menjawab tidak tahu,” bebernya.
Taufik menambahkan, ada tiga alasan kenapa Ade Sugianto berpeluang menang kembali dalam Pilkada kali ini. Pertama, dibandingkan dengan kandidat lainnya popularitas Ade Sugianto tertinggi. Ade Sugianto dikenal hampir 80,91 persen. Kedua, sejalan dengan popularitas, tingkat kesukaan Ade Sugianto juga di angka yang cukup tinggi yaitu 75,20 persen. Faktor ketiga adalah masyarakat masih memiliki persepsi bahwa kinerja Ade Sugianto sebagai petahana masih cukup baik.
“Hampir 62 persen penduduk Kabupaten Tasikmalaya puas dengan kinerja Ade Sugianto,” pungkasnya. (Eddinsyah)