Banjar, Demokratis
Pemerintah Kota Banjar kembali memantapkan kesiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah Kota Banjar, Selasa (18/8/2020).
Seluruh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah mulai jenjang SD, MI, SMP dan MTS se Kota Banjar, dikumpulkan dan dibina langsung Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, secara bergantian di aula Setda Banjar.
Wali Kota menekankan kepada sekolah untuk segera menyiapkan sarana untuk penerapan protokol kesehatan bagi guru dan murid, seperti menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, dan hand sanitizer.
Jika sekolah telah memenuhi syarat protokol kesehatan, maka sekolah tersebut diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Wakil Wali Kota Banjar, H Nana Suryana, menambahkan bahwa pandemi Covid-19 ini, terindikasi bidang kesehatan dan pendidikan saling melemahkan.
Padahal, keduanya itu (kesehatan dan pendidikan) harus saling menguatkan dan semuanya berjalan seiring dan sejalan. Menuju peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan bersama.
“Saat pendidikan berjalan, misal mulai belajar tatap muka di sekolah. Diharapkan kesehatan juga terjaga. Dibuktikan semuanya menaati protokol kesehatan itu,” katanya.
Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa tidak ada master yang kuat lolos saat menghadapi virus Corona. Berlatar itu, diharapkan kehadiran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, selaku perwakilan orangtua murid sekarang ini, bersinergi atas rencana KBM di sekolah mendatang.
“Belajar tatap muka di sekolah dijadwalkan bertahap, tergantung kesiapan sekolah, komite sekolah, orangtua siswa dan siswa itu sendiri,” ujarnya seraya menjelaskan kepolisian, TNI dan Satpol PP saat ini sudah siap melakukan pengawasan dan pengawalan KBM tatap muka di sekolah. Baik, sebelum belajar maupun setelah belajar di sekolah nanti.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Amir Komara, menyatakan, kesiapan sarana prasarana sekolah untuk KBM tatap muka di sekolah sudah mencapai 90 persenan sekarang ini.
“Teknisnya nanti, KBM tatap muka dibagi sesuai shif. Menyesuaikan ketersediaan ruangan kelas dan jumlah siswa di sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut dia berharap Kepala Sekolah dan Komite Sekolah atau orangtua siswa menyepakati dahulu, keputusan dimulainya KBM tatap muka di sekolah.
“Jika semuanya siap melaksanakan protokol kesehatan. Baik, sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa, silahkan diputuskan KBM tatap muka di sekolah. Kemudian, kalau belum siap janganlah dipaksakan. Ini semua demi keselamatan dan kesehatan bersama,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, Ahmad Yani MPd mengatakan, pembelajaran di sekolah itu bagian dari upaya pembangunan mutu dan kualitas pendidikan.
“Saya ikut merasa prihatin juga atas sebutan guru makan gaji buta selama pandemi. Padahal, tidaklah seperti itu. Walaupun pandemi, KBM tetap berjalan. Di antaranya melalui moda daring dan luring,” ujar Ahmad Yani.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan SKB 4 Menteri, zona kuning dan hijau dibolehkan KBM tatap muka dengan syarat ada persetujuan orangtua siswa.
“Kesempatan itu, kami berharap komite sekolah, orangtua siswa dan sekolah bersinergi. Jangan sampai saling menyalahkan saat dimulainya KBM tatap muka dan segala dampaknya nanti,” ujarnya. (Deni)