Tapteng, Demokratis
Personel Polsek Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), melaksanakan pengamanan balimau-limau di berbagai sungai yang ada di wilayah Kecamatan Sibabangun dan Kecamatan Lumut. Selain melibatkan 6 personel polisi, pengamanan balimau-limau menyertakan 3 personel TNI dan 1 personel BPBD Tapteng.
Di samping melakukan pengamanan, Kapolsek Sibabangun, Iptu Dela Antomi SH, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang yang melaksanakan balimau-limau agar selalu mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan tidak berkerumun.
“Silahkan melaksanakan tradisi balimau-limau, tapi jangan berkerumun, tetap patuhi protokol kesehatan. Kepada orang tua agar tetap menjaga anak-anak agar tidak terbawa arus sungai,” imbau Dela Antomi, saat giat pam di sungai Ramayana, Lingkungan IX Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Senin (12/4/2021).
Ia juga mengingatkan, agar sebelum pukul 18.00 WIB, tradisi balimau-limau sudah selesai dilaksanakan. Pantauan awak media, warga yang melaksanakan tradisi balimau-limau di Kecamatan Sibabangun dan Lumut, merupakan warga setempat. Tidak terlihat warga luar yang balimau-limau di dua kecamatan yang memiliki sungai-sungai yang sangat jernih itu.
Sebagaimana diketahui, balimau-limau atau mandi dengan air limau di sungai, merupakan tradisi masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Tradisi ini dilakukan masyarakat tepat sehari sebelum masuknya Ramadhan.
Selain jeruk nipis sebagai bahan utama, ada pula daun pandan, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu. Bahan-bahan alami ini lalu dimasukkan secara bersamaan ke air hangat, sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut dengan limau.
Meski ada pro dan kontra di kalangan ulama, tradisi balimau di Tapanuli Tengah dan Sibolga tetap berlangsung tiap tahunnya. Mandi balimau biasanya dilakukan di berbagai sungai yang ada di pelosok Tapanuli Tengah. (MH)