Bandung, Demokratis
Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat adalah Kegiatan Pembinaan Minat, Bakat dan Kreatifitas Siswa SMK Tahun Anggaran 2022. Kegiatan ini dikelola oleh Bidang PSMK Disdik Jabar dan melibatkan siswa-siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan negeri maupun swasta se-Jawa Barat.
Untuk mendapatkan informasi yang memenuhi standar pemberitaan yang akurat, etik dan berimbang, Demokratis mengajukan surat konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi. Surat konfirmasi Demokratis didisposisikan kepada Kabid PSMK Disdik Jabar Edy Purwanto. Pada kenyataannya Edy Purwanto bungkam tidak pernah menjawab surat konfirmasi Demokratis, namun akhirnya ada jawaban dari PPTK Rosmajati.
Jawaban surat dari Rosmajati ini pun sangat aneh dan menimbulkan tanda tanya, karena surat tersebut dibuat tanpa kop dan stempel dinas dan ditandatangani oleh PPTK sendiri tanpa tanda tangan Kabid PSMK. Lazimnya jawaban surat konfirmasi ditanda tangani Kabid dan menggunakan kop dan stempel dinas.
Jawaban dari Rosmajati ini pun tidak memuaskan, sebab beberapa pertanyaan Demokratis tidak dijawab, meski ada jawaban namun bukan jawaban dari pertanyaan. Seperti pertanyaan sebutkan nama dan sekolah masing-masing siswa yang ikut serta mengikuti pembinaan bakat dan kreatifitas siswa. Jawabannya: SMK negeri dan swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang mengikuti lomba sesuai dengan kompetensi yang ada di sekolah masing-masing.
Rosmijati juga menyebutkan bahwa kegiatan dilaksanakan secara daring sesuai dengan program pusat yang dilaksanakan melalui pusat Prestasi Nasioanal (Puspernas). Total anggaran sejumlah Rp2.216.232.620. Apakah ini tidak berlebihan? Biaya daring menghabiskan dana sampai miliaran rupiah?
Bukankah ini tidak terlalu berlebihan, karena masukan dari sekolah bahwa biaya daring di semua sekolah sudah ditanggung dari dana BOS sekolah masing-masing. Biasanya hal-hal yang berhubungan dengan daring di sekolah yakni kegiatan yang menggunakan jaringan internet seperti browsing, download, upload, chatting dan menerima dan mengirim e-mail.
Semua kegiatan ini sudah bisa dilakukan di sekolah masing–masing, karena di setiap sekolah sudah terpasang jaringan internet. Bahkan bagi sekolah yang belum ada jaringan internet sudah menyediakan paket internet yang mengunakan pulsa internet. Jadi keberadaan internet di sekolah sudah mendukung semua kegiatan daring yang menggunakan jasa jaringan internet dengan kata lain Kegiatan Pembinaan Minat Bakat dan Kreatifitas Siswa SMK sudah bisa dilakukan di sekolah masing-masing dengan memanfaatkan jaringan internet yang dibiayai dari dana BOS sekolah masing-masing. (IS)