Banjar, Demokratis
Menyambut tahun baru islam 1441 H banyak dirayakan di setiap wilayah di nusantara ini, walau dengan nama yang berbeda-beda tetapi tidak menghilangkan makna dan tujuanya yaitu bentuk syukur kepeda Allah SWT atas segala nikmat dan berkah yang telah diberikan kapada umatnya.
Di lingkungan Pataruman RT 01 RW 13 Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, acara ini pun disebut dengan nama Hajat Bumi yang atinya sama mensyukuri nikmat dan berkah atas diberinya kesehat dan rejeki dari sang pencipta Allah SWT kepada kita.
“Kegiatan ini merupakan acara rutin di Pataruman yang sempat berhenti dan sekarang merupakan perayaan hajat bumi yang ke 8 kalinya,” kata Abah Jabar sebagai sesepuh Paguyuban Nur Suci yang merayakan kegiatan ini, Selasa (7/9/2019).
Abah juga menjelaskan apa saja yang dilaksanakan dalam kegiatan ini. “Di samping pentas pagelaran seni budaya Sunda di antaranya pencak silat dari 8 perguruan silat di Kota Banjar, juga ada tablik akbar yang akan dilaksanakan nanti malam,” jelasnya Abah Jabar.
Bentuk acara utama kegiatan ini yaitu masyarakat mengumpulkan beberapa hasil bumi yang dimasukkan ke sebuah wada “dongdang” yang diarak keliling kampung dan satu drum air cikahuripan yang katanya air tersebut mengandung karomah. “Dan di akhir acara itu menjadi rebutan warga,” papar Bah Jabar seorang generasi penerus kegiatan acara hajat bumi yang awalnya bentuk syukuran pribadi keluarga paguyuban Nur Suci dan kini menjadi kegiatan rutin tahunan masyarakat Pataruman.
Pada acara itu beberapa staf pemerintah dari lurah, camat dan dinas pendidikan bidang kebudayan serta tokoh-tokoh sesepuh Kota Banjar hadir.
Wakil Walikota Banjar H Nana Suryana hadir dan memberiakan simbolik santunan ke 25 anak yatim dan 30 para jompo, dengan dana yang terhimpun dari para donatur hamba Allah yang tidak mau disebut nama-namanya.
Wakil Walikota Nana mengatakan, kegiatan acara disambut baik walaupun sama di setiap wilayah yang lain pun ada, dan tujuannya pun sama bentu syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita semua di samping menyambut tahun baru Islam.
“Cuma lebihnya ada bentuk kepedulian sesama manusia dan alam,” ujarnya.
“Adanya bentuk santunan kepada anak yatin dan para jompo, serta adanya penanaman tanaman tarum areuy yang cocok dengan namanya kawasan Pataruman, dan ini merupakan tanaman langka yang perlu dilestarikan dan bila dikembangkan akan bermanfaat untuk kita sebagai bahan dasar pewarna,” pungkas Nana. (Jujun)