“Ide TBRA ini juga berawal sebagai ruang tempat belajar, dan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti wifi dan juga diharapkan dapat menjadi tempat kegitan yang positif,” ujarnya.
Dikemukakan, TBRA ini akan menjadi ruang interaksi antar warga masayarakat khususnya anak-anak.
“Ini untuk menghindari fenomena di kota besar yaitu terjadi individualisme antar warga,” katanya.
Terkait pengelolaan, TBRA ini diserahkan kepada kelurahan.
Ia mengamanatkan agar kelurahan dapat berkreasi dan dapat melaporkan jika perlu dilakukan upaya-upaya pemeliharaan.