Tapteng, Demokratis
Warga Lingkungan 6 Kelurahan Pinangsori, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), menggeruduk Kantor Lurah Pinangsori, Senin (3/8), sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka meminta Lurah Pinangsori menganulir pengangkatan Kepala Lingkungan (Kepling) 6, atas nama Cecep Yanto Tarihoran.
Pengangkatan Cecep Yanto Tarihoran sebagai Kepling tanpa melalui proses musyawarah, menjadi alasan utama penolakan warga. Di samping itu, karakter Cecep Yanto yang arogan dan emosional, membuat warga tidak menyukainya sebagai Kepling.
“Jangan lukai demokrasi, pengangkatan Kepling 6 tanpa proses musyawarah,” ujar Chaidir Pardede (50), salah seorang perwakilan warga saat menyampaikan aspirasi di depan Kantor Lurah Pinangsori.
Pengangkatan Kepling harus mengacu kepada produk hukum yang sudah ada, agar pelayanan berjalan dengan baik dan masyarakat dapat mendukung penuh kinerja Kepling.
Lebih dari itu sambung Chaidir, Cecep Yanto sebelumnya sudah pernah jadi Kepling dan mengundurkan diri. Artinya, saat menjadi Kepling Cecep Yanto gagal menjalankan amanah yang di embankan kepadanya. Track record yang tidak baik saat menjabat sebagai Kepling menjadikan warga tidak percaya lagi.
“Lurah Pinangsori telah berjanji untuk meninjau kembali SK pengangkatan Kepling 6, namun tidak pernah ada realisasi. Kita minta agar SK-nya dianulir. Jangan hanya janji-janji saja,” koar Chaidir.
Ia mengakui, pengangkatan Kepling merupakan wewenang Lurah dan Camat. Namun warga punya hak untuk mengkritik, memberikan masukan dan melakukan penilaian terhadap Kepling. Itulah kenapa Kepling itu diangkat berdasarkan penilaian warga dan tokoh masyarakat setempat.
“Pengangkatan Kepling harus mengacu kepada produk hukum yang sudah ada, agar pelayanan berjalan dengan baik dan masyarakat dapat mendukung penuh kinerja Kepling,” tukas Chaidir dengan nada kesal.
Senada, Ida Sihotang (47), perwakilan masyarakat lainnya, meminta kepada Lurah Pinangsori untuk menggelar musyawarah pengankatan Kepling baru. Ia menegaskan jika Cecep Yanto sudah tidak lagi disukai masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan surat penolakan keberadaan Kepling Cecep Yanto yang telah ditandatangani lebih dari seratus orang.
“Segera lakukan musyawarah untul pengangkatan Kepling baru. Keberadaannya sudah tidak lagi disukai masyarakat,” koarnya.
Namun sangat disayangkan, kehadiran warga tidak disambut Lurah Pinangsori Basral Hamidi Harahap. Disebutkan, Basral sedang berada di ibukota Kabupaten untuk urusan pemerintahan. Perwakilan warga hanya di sambut Sekretaris Kelurahan, Ramadani. Wanita berpakaian muslimah ini berjanji akan menyampaikan aspirasi warga kepada Lurah Pinangsori.
“Maaf ya, pak Lurah sedang berada di Pandan. Nanti saya akan sampaikan kepada beliau,” ucap Ramadani.
Setelah mendengarkan penjelasan Sekretaris Kelurahan, warga dengan tertib membubarkan diri. Warga menegaskan, jika aspirasi tersebut tidak ditanggapi, mereka akan kembali datang dengan jumlah massa yang lebih besar. (TAM/MH)