Cianjur, Demokratis
Lantunan kalam ilahi mengalun syahdu di langit wilayah Desa Sukaraharja, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, tepatnya di Kampung Cisarua Rt 01/04 tanggal 25 Dzulhijjah/Rayagung, saat acara wafatnya Ust/Kiai Pahmudin alm yang ke-7. Beliau seorang tokoh/Kiai Pimpinan Ponpes Sinar Jati.
Sejumlah kalangan yang turut hadir saat itu, para ust/kiai termasuk Ust Jajuli dari Ponpes Aspia Neglasari beliau ikut serta dalam haul tersebut, tokoh masyarakat, para alumni tak ketinggalan juga Kepala Desa Sukaraharja berikut stafnya dan kalangan umum seperti dari luar wilayah menghadiri haul tersebut dan mereka tampak tertunduk ikut larut dalam suasana yang khidmat itu.
Menurut KH Mitah Darussalam beliau seorang putranya, kegiatan ini dalam rangka mengenang wafatnya almarhum orangtua mereka setiap tahun rutin diperingati. Dan untuk tahun sekarang menginjak haul yang ke-7 dan acara ini diisi dengan penceramah dari Cicantaian Sukabumi yaitu Ust Abdurrohman. Sedangkan pengisi acara Duet dan pembacaan ayat suci Al-Quran ialah Ust Abdu Rohmah dan Ust Marpud.
“Berlangsungnya acara ini tidak terlepas dari panitia pelaksana yaitu bapak Idan Supyandi dan pak Suntana, kami begitu banyak berterima kasih kepada mereka berdua,” ujarnya.
Menurutnya, haul merupakan salah satu upaya mengingat kematian. Selama tidak disertai dengan kemusyrikan maka hukumnya boleh.
Hadis riwayat Al-Waqidi dalam Nahj Al-Balaghah menyebutkan Rasulullah SAW suatu ketika berziarah ke makam syuhada Uhud, sesampainya di Lereng Gunung Uhud, Rasul mengucapkan dengan keras, “Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian maka alangkah baiknya tempat kesudahan.” Kemudian, Abu Bakar, Umar bin Khatab, dan Utsman bin Affan melakukan hal sama.
Haul juga bentuk dari ziarah kubur yang dianjurkan. Intinya adalah mengingat kematian. Semakin mengingat kematian, semakin membuat seseorang maksimal berbuat kebaikan. Oleh sebabnya, kebaikan tersebut akan menjadi bekal bagi hidup di akhirat nanti. (Ad/O Sobandi)