Karo, Demokratis
Tim pemburu Japepang yang selama ini dikenal kerap membantu para petani membasmi hama babi hutan yang meresahkan masyarakat menemukan geliga atau batu landak di hutan Bagahen Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Minggu (13/9/2020).
Geliga atau batu landak yang bersifat eksotik (batu langka) yang ditemukan di dalam perut hewan landak sebelumnya belum pernah ditemukan oleh masyarakat Desa Tanjung Barus yang kerap berburu di hutan Bagahen yang dikenal warga sebagai hutan yang “pelit” hewan buruan. Tak jarang babi hutan yang diburu tidak didapatkan.
Berto Sembiring didampingi tim pemburu Japepang mengatakan, timnya sempat kebingungan dengan reaksi anjing pemburu saat mengejar buruan. “Reaksi anjing dan suara buruan seperti kami menemukan babi hutan yang berbadan besar, namun anjing pemburu mengejar ke sebuah lubang batu yang berisi dua ekor landak,” katanya.
Ia menceritakan, di lubang tersebut mereka menemukan dua ekor landak yang satu berbadan gemuk dan satunya lagi berbadan kurus. “Batu landak yang ditemukan ini dari dalam perut landak yang berbadan kurus yang sepertinya sedang sakit,” tambahnya.
Pemburu dan sehari-harinya bertani ini pun berniat menjual batu landak yang ditemukannya untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga dan usaha pertaniannya.

Seperti diketahui batu landak adalah jenis batu langka dan ditemukan di dalam perut landak. Landak adalah mamalia yang hidup di hutan. Mereka memiliki lapisan duri tajam yang berguna untuk membela diri mereka dari predator pemangsanya di hutan.
Seekor landak memiliki vitalitas kuat, sering sakit tetapi cepat sembuh. Saat seekor landak terluka atau sakit, ia akan mencari batang tanaman sambiloto dan akar-akar tanaman pahit yang memiliki sumber nilai medis tinggi dan baik untuk manusia. Saat penyembuhan itu berlangsung, sebuah batu akan terbentuk di dalam perutnya.
Makanan herbal yang dicerna landak akan menghasilkan jenis antibodi untuk menetralisir toksin atau racun dalam tubuh. Ketika landak mengkonsumsi ramuan alami dalam waktu yang lama. Sebuah batu akhirnya akan terbentuk di dalam tubuh landak, sisa-sisa makanan herbal dalam tubuhnya perlahan-lahan akan berkumpul dan membentuk jenis batu seperti substansi, yang dikenal sebagai geliga atau batu landak.
Namun tidak semua landak menghasilkan geliga dalam tubuhnya. Setiap landak hanya dapat membentuk satu batu landak masing-masing, sehingga akan sangat jarang bisa didapatkan.
Manfaat batu landak telah digunakan sebagai obat oleh suku-suku di Tiongkok dan Asia Tenggara. Di Tingkok dan Malaysia Batu landak banyak digunakan sebagai obat alternatif untuk pengobatan kanker, demam berdarah, meningitis, herpes, infeksi tenggorokan, efektif untuk penyakit kulit, pengerasan pembuluh koroner, menghilangkan angin, nyeri ulu hati, lambung, epilepsi, hepatitis, pneumonia dan berbagai penyakit lainnya. (AS)