Depok, Demokratis
Kota Depok penyangga ibu kota Jakarta. Cerminan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Depok harus bangkit untuk mengejar ketinggalan dari daerah lain.
Hal itu dilontarkan Waras Wasisto, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, dalam konsolidasi pemenangan Pradi Supriatna-Afifah Alia, Sabtu, 17 Oktober 2020.
“Saya tersentuh Depok ingin berubah. Kalau seluruh warganya mau bergerak ini bukan mimpi. Warga Depok masa ‘begini-gini aja’, saatnya bangkit dan berubah bersama Pradi-Afifah,” kata Waras Wasisto yang mengaku tinggal di Bekasi dalam PAC ranting PDI Perjuangan Kecamatan Cipayung, Bojong Sari, Sawangan.
Menurut Waras Wasisto koalisi Depok Bangkit yang diusung pasangan calon Wali Kota Depok Pradi-Afifah sangat bagus. Inilah saatnya Depok berubah setelah 15 tahun tak ada pembangunan berarti.
“Saya tinggal di Bekasi saja bangga lihat Depok ingin berubah. Masa warga Depok sendiri ‘begini-gini saja’. Kalau mau berubah ayo semua bergerak demi Depok yang nasionalis untuk semua suku, ras, dan golongan,” imbuh Waras Wasisto.
Anggota DPRD Jabar Fraksi PDI-Perjuangan ini mengajak warga Depok merapatkan barisan dan jangan ragu untuk memilih paslon nomor urut 1 Pradi-Afifah pada Pilkada 9 Desember mendatang.
Menyinggung soal program Pradi-Afifah menurutnya untuk kepentingan rakyat. Dia mencontohkan berobat gratis dengan KTP. Di daerah lain menurutnya sudah berjalan.
“Program ini tidak menabrak undang-undang. Berobat gratis berbeda dengan BPJS yang diberlakukan pemerintah. Bagi daerah yang mampu dan APBD-nya cukup tidak masalah dengan program ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan terpenting ke depan bagaimana Depok meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan bantuan dari pemerintah pusat. Sehingga Depok bisa dibangun dengan cepat, mengejar ketinggalan dari Tengerang Selatan, Bekasi dan Bogor.
“Semua kandidat boleh membuat visi dan misi. Itu diatur undang-undang. Ketika Pradi-Afifah terpilih maka nanti diimplementasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Jadi sah-sah saja, yang penting bisa dilaksanakan.”
Jika ada yang mempertanyakan program tersebut menurutnya itu lantaran gagal paham. “Ini tidak bertentangan dengan BPJS. Kalau ditentang pihak tertentu, berarti orang tersebut belum paham,” ungkapnya.
Sementara itu, Yuni Indriani, Fraksi PDI-P Komisi B DPRD Kota Depok mengatakan semua pihak harus bergerak jika perubahan itu ingin terwujud. Dia meminta semua kader terutama ranting PDI-P Kecamatan Cipayung, Bojong Sari, Sawangan bekerja sesuai tupoksinya.
“Semua harus kompak dan bekerja militan hingga ke akar rumput, karena mereka adalah ujung tombak,” ujar Yuni.
Lebih lanjut Yuni mengaku bangga dengan tampilnya Afifah Alia sebagai calon wali kota Depok. Menurutnya ini bukti wanita Depok juga bisa menjadi pemimpin.
“Seharusnya wanita Depok bangga dengan Afifah, dia mewakili gender untuk menjadi seorang pemimpin. Setidaknya munculnya Afifah bisa membuat ‘melek’ perempuan lain untuk terlibat dalam pembangunan Kota Depok,” kata Yuni. (Tholib)