Semarang, Demokratis
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional(HSN) 2020, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang mengadakan lomba untuk anak-anak TPQ se Kelurahan Purwoyoso, Senin (26/10). Acara yang bertempat di Masjid Al Fattah Purwoyoso tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Tujuan diselenggarakannya lomba ini adalah untuk menyemarakkan hari santri meskipun di tengah pandemi, meningkatkan jiwa santri dan mengembangkan bakat para santri pada bidang lomba yang diikutinya,” ujar Bayu, selaku Koordinator KKN kelompok 44.
Ia juga menyebutkan, untuk lomba yang diselenggarakan terdiri darilomba Adzan, Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). Peserta berjumlah 22 santri dengan usia sekitar 7 – 12 tahun dan hanya diambil beberapa delegasi dari empat TPQ yang berada di kelurahan Purwoyosoagar tidak menimbulkan kerumunan. Keempat TPQ yang berpartisipasi antara lain TPQ Al Muttaqin, TPQ Al Falah, TPQ Chasan Puro dan TPQ Al Fattah.
Acara tersebut juga mendapatkan sambutan yang baik dari Ketua Masjid Al Fattah, Ahmadi Jaya saat pembukaan acara. “Saya harap anak-anak ini kelak menjadi generasi rohani dan Islami serta bisa mengamalkan ilmu yang didapat dari acara lomba pada hari ini,” tuturnya.
Salain itu dukungan positif juga datang dari Ketua Yayasan Al Fattah Purwoyoso, Ngasikin. Ia mengatakan kegiatan perlombaan seperti ini harus terus dilangsungkan sehingga menjadi penyemangat bagi anak-anak TPQ terus berusaha menjadi lebih baik lagi.
“Obyek (lomba 3 macam), sangat mendasar (adzan mengundang shalat/mendidik generasi untuk shalat), MTQ mendidik generasi qurani, MHQ mendidik anak/generasi memahami al Qur’an. Lembaga takmir masjid, TPQ dan lembaga anak yatim sasaran yang tepat,” jelasnya.
Setelah rangkaian acara lomba telah dilaksanakan, siang harinya juri mengumumkan hasil juara yang telah dinanti-nanti oleh para santri dan pendamping. Para juara akan mendapat piala, bingkisan dan piagam serta seluruh santri yang belum berkesempatan menjadi juara juga mendapat sertifikat dan bingkisan agar tetap semangat mengaji dan tidak berkecil hati.
Salah satu peserta juara 1 lomba adzan, Muhammad Rizki, mengaku merasa senang karena dapat terlibat dalam kegiatan lomba ini sehingga membuatnya termotivasi untuk lebih semangat untuk belajar adzan dan mengaji.
“Senang sekali karena selain dapat hadiah saya ingin lebih giat lagi untuk belajar adzan dan mengaji,” ungkapnya.
Meskipun berada dalam masa pandemi, tidak menurunkan semangat nasionalisme para santri dan masyarakat. Untuk itu, jiwa santri harus ditanamkan sejak kecil dan tetap ditingkatkan serta jangan lupa selalu jaga kesehatan sesuai dengan tema hari santri tahun ini “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. (Anis)