Indramayu, Demokratis
Penggunaan dana sosial atau corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina Persero Revinery Unit VI Balongan diduga tidak transparan. Pasalnya, surat kornfirmasi yang dilayangkan Demokratis, meski dijawab tapi tidak utuh.
Hal ini berawal saat Demokratis mengajukan surat konfirmasi tertulis kepada Kepala Hubungan Perusahaan dan Masyarakat (Kahupmas) merangkap corporate social responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Persero Revinery Unit VI Balongan, pada Jumat, 13 November 2020 lalu.
Dalam surat konfirmasi tertulis, Demokratis mempertanyakan penggunaan dana CSR PT Pertamina Persero RU VI Balongan pada tahun anggaran 2019 dan 2020. Adapun yang dipertanyakan adalah untuk kegiatan apa saja dana CSR tersebut digunakan. Kemudian berapa nilai nominal dana CSR yang diberikan kepada setiap lembaga. Lalu apa kriteria atau syarat dari setiap lembaga yang menerima dana CSR. Terakhir, seperti apa hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh RU VI Balongan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima dana CSR dalam setiap programnya.
Saat dihubungi melalui telepon, Cecep menjawab singkat bahwa nilai penggunaan dana CSR pada tahun 2019 senilai 1 miliar rupiah dan penggunaan dana CSR untuk tahun 2020 senilai 1,7 miliar rupiah. Ketika diminta detailnya, Cecep mengatakan, “Nanti akan dikirimkan data detailnya melalui surat elektronik.”
Akhirnya, Selasa (22/12/2020), Kahupmas pun mengirimkan data penggunanaan CSR PT Pertamina Persero Revinery Unit VI Balongan. Namun sayangnya yang dijawab hanya untuk TA 2020 dan itupun belum utuh serta tidak menjawab subtansi pertanyaan tertulis yang diajukan. Sehingga penggunaan dana CSR di PT Pertamina Persero Revinery Unit VI Balongan terkesan tidak transparan karena jawaban dari Kahupmas yang diterima Demokratis hanya mencantumkan bidang kegiatan dan lokasinya saja tapi tidak dengan rincian nilai anggarannya. (S Tarigan)
