Jakarta, Demokratis
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ingin Kementerian Agama (Kemenag) mengoptimalkan peran layanan keagamaan. Yaqut bakal menyeimbangkan anggaran fungsi pendidikan dan keagamaan.
“Di masa kepemimpinan saya, saya ingin menyeimbangkan antara anggaran urusan pendidikan dan keagamaan. Ada prioritas tertentu yang harus ditekankan sebagai urusan Bimas keagamaan,” kata Yaqut, Jumat (4/3/2022).
Yaqut menuturkan anggaran Kementerian Agama selama ini didominasi untuk urusan pendidikan. Tercatat, 80 persen anggaran Kemenag untuk fungsi pendidikan.
Sementara itu, 20 persen lainnya untuk urusan keagamaan. Anggaran didistibusi ke Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu.
“Kita akan terus berusaha dengan berbagai cara agar problem anggaran ini bisa terpecahkan. Tidak terlalu jauh gapnya dengan pendidikan, kita coba dekatkan,” kata Yaqut.
Dia menekankan Ditjen Bimas ialah etalase Kementerian Agama. Yaqut menyebut ASN pada Ditjen Bimas harus mampu memberikan pelayanan keagamaan yang prima kepada masyarakat.
“Jangan sampai saat ada masyarakat yang ingin dilayani, kita tidak berada dalam posisi sempurna untuk melayani. Dirjen Bimas Islam harus mampu menjadi ujung tombak Kemenag,” tegas dia.
Yaqut juga mengingatkan ASN Kemenag ialah pelayan masyarakat. Sebagai pelayan, ASN harus dapat memberikan layanan terbaik dan prima kepada umat dan masyarakat. (Dasuki)