Sukabumi, Demokratis
Sekolah Dasar Negeri Puncak Jaya Desa Cimenteng Kecamatan Curug Kembar Kabupaten Sukabumi mendapatkan bantuan rehabilitasi empat ruang kelas dari Dana Alokasi Khusus (DAK) anggaran tahun 2019.
Kepala Sekolah Yusup SPd ketika ditemui Demokratis di kediamannya belum lama ini mengatakan, penantian panjangnya selaku Kepala Sekolah SDN Puncak Jaya dan para guru kini telah terobati dengan mendapatkan bantuan tersebut, empat bangunan kelas tersebut sudah terealisasi tinggal waktu penyelesaiannya saja.
“Kita dapat rehabilitasi empat ruang kelas semoga dalam rangka belajar mengajar semakin giat dan nyaman, untuk pengerjaannya rehab tersebut dilaksanakan swakelola yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019, mekanisme pembangunannya yakni swakelola,” ujarnya.
Yusup SPd mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengucurkan dana untuk pembangunan rehabilitasi ruang kelas di sekolah ini.
“Pengerjaannya dilaksanakan secara transparan, saya selaku kepala sekolah hanyalah sebatas penanggung jawab saja, dan pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada panitia pembangunan yakni tim pelaksana rehabilitasi ruang kelas, serta tidak terlepas dari koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa setempat, sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin, untuk terlaksananya kegiatan rehabilitasi ruang kelas ini secara baik, bahkan pemasangan papan informasi proyek pelaksanaan rehab pun kita pasang agar tidak terkesan ditutup-tutupi, ini lah bentuk dari ketransparanan kami kepada masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, semua pihak bisa mengontrol kegiatan pembangunan rehab ini baik masyarakat atau pun awak media, karena kegiatan pembangunan ini dibiayai oleh pajak masyarakat, jadi siapa pun berhak mengontrol dan mengetahui kegiatan pembangunan rehabilitasi sekolah ini.
Lebih lanjut Yusup SPd selaku Kepala Sekolah SDN Puncak Jaya mengatakan, dirinya, guru, dan orangtua murid sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pemagaran halaman sekolah dan pemasangan paving blok sekitar 200 meter supaya pada jam istirahat siswa/i tidak keluar dari halaman sekolah.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa memprioritaskan perihal permohonan dan keinginan kami, karena menurut kami lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menjaga konsentrasi siswa/i dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM),” pungkasnya. (Ade S/Rahmat)
