Tegal, Demokratis
Dua wanita berinisial WN dan LR yang juga merupakan PNS di salah satu kantor instansi pemerintah diduga telah melakukan penipuan terhadap penjual beras berinisial Mul warga Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.
Menurut penuturan Mul, kejadian dugaan penipuan yang dialaminya berawal saat dirinya berkenalan dengan kedua wanita tersebut dari seorang perempuan berinisial Hlm warga Adiwerna.
Dari perkenalan tersebut, Mul diajak oleh kedua wanita berinisial WN dan LR untuk berbisnis. Namun karena mereka sedang melakukan pengajuan dana hibah dan akan mendapatkan dana sebesar Rp10 s/d Rp18 miliar, sehingga ada syarat yang harus dilakukan.
Kedua wanita tersebut pun meminta agar Mul dapat mengirimkan beras ke rumah MN di Jln. Tentara Pelajar dengan janji pembayaran langsung dibayar kontan. Begitu juga dengan LR meminta dikirimkan beras ke Jln. Kamboja Kejambon.
Selanjutnya Mul pun mengirim 5 ton beras ke WN dan 2 ton beras ke LR. Namun beras diterima tidak langsung dibayar karena MN beralasan uang belum keluar sehingga masih meminta agar Mul mengirimkan beras lagi sebanyak jumlah 12 ton dan kembali berjanji dibayar sekaligus melalui transfer.
“Namun apa yang dikatakan mereka sampai saat ini tidak kunjung ditepati sehingga saya tidak dapat transferan dari kedua perempuan WN dan LR,” ungkap Mul saat ditemui Demokratis di rumahnya, baru-baru ini.
Sementara itu, WN yang dikonfirmasi melalui telepon dan Whatsapp terkait pengiriman 12 ton beras yang belum dibayarkan, tidak dapat dihubungi. Namun ketika disambangi Demokratis di rumahnya di Jln. Tentara Pelajar, ternyata WN juga terlibat dalam proses hukum di Polresta Tegal dengan kasus lain.
Sementara LR yang disebut telah meminta dan menerima kiriman beras, sejak dikonfirmasi di kantornya, mengakui telah menerima beras 2 ton. Menurutnya, beras tersebut sudah terjual semuanya tapi dirinya mengaku mengalami kesulitan keuangan.
Selanjutnya saat dikonfirmasi lagi Selasa (30/11/2022), oknum PNS ini didampingi oleh Heriman yang juga diketahui oknum PNS diduga sebagai jadi selingkuh dan menjadi tameng dalam persoalan LR.
“Semuanya urusannya, saya bertanggung jawab dengan pihak Mul dan bukan urusan Anda,” katanya.
Dirinya kelihatan emosi terkait persoalan ini dan langsung melakukan perekaman video. “Silahkan Anda ada Undang-undang ITE,” kata LR lalu keduanya berboncengan dengan sepeda motor dan pergi. (JP)