Jakarta, Demokratis
Produksi Ikan di pasar grosir Muara Angke, Jakarta Utara mengalami peningkatan hingga 15,7%. Dari 190.470 kg menjadi 266.170 kg, tertanggal 21 s/d 21/4/20.
Peningkatan produksi Ikan tersebut mengakibatkan fluktuasi harga ikan turun dari 5 % hingga 10 %.
Peningkatan produksi tersebut disebabkan kran eksport Asia maupun Eropa belum terbuka penuh, hal tersebut disampaikan oleh Ma’at kepala UP3 (Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UPPP) Muara Angke mengatakan, dengan peningkatan produksi ikan di sini, dikarenakan kran export Asia maupun Eropa belum terbuka penuh alias “mandeg” atau berhenti. “Untuk Asia, baru China, Hongkong dan Malaysia, itupun baru sedikit, Eropa hingga saat ini belum dibuka,” urainya kepada wartawan.
“Perbandingan 60 eksport 40 lokal, hingga saat ini produk lokal pun mengalami penurunan konsumen, dari yang biasa beli 1 kwintal berkurang setengahnya,” ujarnya.
“Penurunan drastis itu diakibatkan banyaknya restoran, warteg yang pada tutup imbas Covid-19 hal ini tidak bisa kita pungkiri. Dengan fluktuasi harga dari 5 s/d 10 ini kami harap ada peningkatan pengunjung, sehingga geliat perekonomian di pelabuhan berjalan normal. Sebagai pusat niaga pangan ini, kami juga berpesan pada masyarakat agar tetap mematuhi himbau terkait PSBB dan sosial distancing jika memang ada kebutuhan yang mendesak harus dibeli,” pungkas kepala UP3 Ma’at didampingi H Samdudin kepada wartawan Demokratis, belum lama ini. (Albert S)