Kuala Lumpur, Demokratis
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim angkat bicara mengenai peluang perusahaan migas Malaysia, Petronas (Petroliam Nasional Berhad) mengurangi 10 persen dari jumlah pegawainya.
Anwar yang juga merangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan Malaysia itu mengatakan, sebagian besar karyawan Petronas yang dikurangi merupakan pegawai kontrak. “Kebanyakan melibatkan (posisi) kontrak,” kata Anwar sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, Sabtu (6/5/2025).
Sebelumnya, Presiden dan CEO Grup Petronas Tengku Muhammad Taufik mengatakan Petronas membuka kemungkinan mengurangi 10 persen karyawan sebagai langkah transformasi dan efisiensi perusahaan. Petronas memiliki sekitar 50.000 karyawan menurut situs webnya. Artinya, Petronas mungkin mengurangi sekitar 5.000 karyawan.
Diberitakan, Petronas tengah menjalani transformasi strategis untuk menjadi perusahaan energi yang lebih tangkas dan terintegrasi, yang terus memberikan solusi energi yang aman, andal, dan berkelanjutan.
“Mengingat tantangan global dan domestik yang kompleks, Petronas tengah melakukan tinjauan menyeluruh atas operasinya, termasuk aset, proses, pengeluaran, dan tenaga kerja, untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan,” ujar Tengku Muhammad Taufik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/5/2025).
Dia mengatakan, penilaian tenaga kerja menyeluruh di seluruh perusahaan ini ditujukan untuk menyelaraskan organisasi dengan arahan jangka panjang guna memberikan nilai yang lebih besar. “Kami menyadari bahwa proses ini dapat mengakibatkan penyesuaian tenaga kerja yang sulit tetapi perlu, dengan estimasi pengurangan 10 persen dari total tenaga kerja kami. Petronas berusaha untuk menyelesaikan proses pemberitahuan kepada staf yang terdampak secara bertahap hingga akhir tahun ini,” jelasnya.
Dia menuturkan Petronas tetap berkomitmen penuh untuk mengelola proses ini dengan transparansi, perhatian, dan memberikan rasa hormat bagi semua karyawan yang terdampak.
Tak Ada Rekutmen Sampai Akhir 2026
Untuk memfasilitasi tindakan tersebut, Petronas akan menerapkan pembekuan umum pada aktivitas perekrutan tenaga kerja hingga Desember 2026, dengan pengecualian untuk posisi penting bisnis tertentu, yang akan dinilai berdasarkan kasus per kasus.
“Tinjauan menyeluruh atas aset, proses, pengeluaran, dan orang-orangnya merupakan perubahan mendasar yang penting bagi Petronas untuk bersaing dan mendorong pertumbuhan masa depan di tengah lingkungan pasar yang semakin menantang,” tambahnya.
Dia berharap transformasi dapat menempatkan Petronas pada posisi yang lebih baik untuk memastikan relevansinya di tengah transisi energi yang penuh tantangan, memperkuat ketahanannya, dan memungkinkannya untuk tetap kompetitif, bahkan saat perusahaan mempercepat pertumbuhan melalui investasi yang ditargetkan sambil menciptakan tenaga kerja yang berorientasi pada nilai dan tangkas. (IB)