Pekalongan, Demokratis
Akhir pekan lalu, sejumlah wilayah di Tanah Air digenangi oleh banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Tak terkecuali Kota Pekalongan. Tapi ada yang berbeda dengan banjir kali ini. Jika banjir-banjir sebelumnya berwarna keruh dan kecoklatan akibat air bercampur dengan lumpur, tapi banjir yang menggenangi pemukiman warga di Kota Pekalongan berwarna merah.
Warga Kota Pekalongan pun bingung dan heran serta tidak tahu pasti apa penyebab banjir berwarna merah karena selama ini jika pun banjir terjadi tapi tidak pernah berwarna merah.
Mereka menduga, banjir berwana merah tersebut diakibatkan cairan yang biasa digunakan untuk pewarna batik juga ikut tergenang air. “Baru kali ini terjadi. Kami menduga banjir air warna merah karena obat pewarna batik,” ungkap Furqon, Sabtu (6/2/2021).
Sementara Khoduri petugas di Kelurahan Pasir Kraton Kramat mengatakan banjir tak kunjung surut sejak Kamis (4/2/2021) hingga Sabtu (6/2/2021) yang mengakibatkan air Sungai Loji meluap dan merendam rumah warga. “Saat ini pemukiman warga banyak yang terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi terus menerus,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiap Siagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah titik lokasi penampungan sementara di antaranya Aula Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Aula Kelurahan Degayu dan TPQ Al Hikmah Degoro.
“Berdasarkan informasi BMKG curah hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih terjadi dan dari data yang diperoleh setidaknya ada 20 kelurahan terdampak banjir,” katanya. (RGS)