Bogor, Demokratis
Kota Bogor lebih popular dengan julukan kota hujan (the rain city), padahal sebutan Bogor Kota Pembela Tanah Air (Peta) telah resmi dinyatakan dalam SK DPRD Kotamadya Tingkat II Bogor, tanggal 19 Oktober 1995, yang menetapkan Bogor sebagai Kota Pembela Tanah Air (Peta).
Di Kota Bogor ada beberapa museum yang patut dikunjungi, salah satunya Museum dan Monumen Peta yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No 35 Bogor. Di museum ini banyak menyimpan koleksi senjata yang pernah digunakan oleh para mantan Tentara Peta, seperti: pistol, senapan, pedang katana, sampai baju tentara Peta dan masih banyak lagi.
Pendidikan dan Pelatihan Tentara Peta dimulai pada tanggal 15 Oktober 1943 di Kota Bogor, dan setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Tentara Peta dibubarkan Jepang pada tanggal 19 Agustus 1945. Tokoh-tokoh pendiri Tentara Peta: Ir Soekarno, Drs Mohammad Hatta, Ki Ageng Suryomataram, Ki Hadjar Dewantara, Gatot Mangkupraja, KH Mas Mansoer serta Haji Agus Salim.
Peletakan batu pertama pendiriannya pada tanggal 14 November 1993, oleh mantan Wakil Preiden RI ke-4, Umar Wirahadikusumah. Sementara peresmiannya tanggal 18 Desember 1995 dilakukan oleh Presiden Soeharto.
Alasan dibangunnya Museum dan Monumen Peta yakni sebagai bentuk penghargaan bagi para mantan Tentara Peta atas jasanya kepada bangsa dan negara. Adapun dipilihnya Kota Bogor sebagai tempat pendirian Museum dan Monumen Peta karena tempat ini merupakan situs bersejarah yang pernah menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perwira Tentara Peta.
Oleh karena itu, keberadaan Museum dan Monumen Peta di kota ini utuk semakin meyakinkan bahwa Kota Bogor sebagai kota lahirnya pada Perwira Tangguh Pembela Tanah Air, juga sebagai ktoa tempat lahirnya cikal bakal Tentara Nasional Indonesia yang notabene lahir dari Prajurit Peta. (RA)