Senin, Oktober 14, 2024

Di Banten, Pemuda Islam Apatis Politik?

Jakarta, Demokratis

Ali Taher Parasong anggota DPR RI dari Dapil Tanggerang Raya-Banten mengatakan telah terjadi perubahan demografi umat Islam dengan banyaknya pemukiman elite baru dan pusat ekonomi baru di Alam Sutera, Tanggerang Selatan.

“Untuk mengejar ketertinggalan umat Islam harus memperkuat pendidikan dan ekonomi di era milenial sekarang, seperti Muhammadiyah telah membangun pendidikan tinggi di Kabupaten Tanggerang yang saya pimpin langsung,” ujar Ali Taher.

Pada tempat terpisah, Ketua DPD Lanyala Mataliti menyoroti hasil survei bahwa semakin banyak kalangan muda bersikap apolitis. Menganggap politik itu sesuatu yang tidak penting.

“Bahkan sampai bersikap apatis terhadap diskusi-diskusi tentang politik dan isu kebangsaan,” ujar Lanyala saat membuka Youth Leader Forum 2020 yang digelar di Serang, Banten, Kamis (24/12/2020).

Lanyala mengutip hasil survei LSI yang menyatakan 79 persen generasi muda tidak tertarik politik. Padahal, kata dia lagi, salah satu jalan atau instrumen perjuangan membangun bangsa adalah melalui jalur politik.

“Jalur politik di sini bukan berarti semuanya politik praktis dengan masuk partai politik, menjadi Caleg dan seterusnya,” paparnya.

“Politik itu bagaikan udara. Suka atau tidak suka, kita tetap membutuhkan udara untuk hidup. Demikian halnya dengan politik. Suka atau tidak suka, kita tetap membutuhkan politik di dalam di keseharian kita,” jelasnya.

Menurutnya, apalagi jika instrumen kehidupan kita ditentukan oleh keputusan politik. Harga beras, minyak, gula sampai harga kuota internet dan bensin ditentukan oleh keputusan politik.

“Hampir semua kebijakan, termasuk kebijakan ekonomi pemerintah ditentukan melalui keputusan politik,” tambah Lanyala.

Dikatakan, mestinya pemuda bisa belajar banyak hal dari isu-isu politik. Mulai dari belajar mengenal leadership, belajar mengenai team work, belajar mengenai prinsip atau nilai perjuangan ideologi, belajar berkomunikasi dengan publik, maupun belajar untuk secara cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.

“Jadi sudah saatnya pemuda sekarang mengambil tanggung jawab dan peran positif dalam berkontribusi terhadap perbaikan sistem politik maupun membangun di daerah,” harapnya.

“Terlebih di masa yang akan datang. Generasi muda kelak akan menjadi pemimpin, meneruskan estafet sejarah kehidupan, dan menggantikan para pemimpin yang ada sekarang,” ujarnya.

Sekarang di Banten berdiri Forum Santri Mengabdi dimotori TB Ali Ridho yang salah satu kegiatannya adalah menggelar Youth Leader Forum 2020. Di tengah kehidupan kampus-kampus yang sepi dari tradisi diskusi dan perdebatan pikiran antar mahasiswa.

Pergeseran perilaku ini jangan sampai malah dihadapkan dengan tren pengguna narkotika dan obat terlarang di kalangan pelajar dan pemuda yang semakin meningkat.

“Badan Narkotika Nasional merilis angka pengguna narkoba di kalangan pemuda pada rentang usia 15 hingga 35 tahun, mencapai angka 2,29 juta orang. Ini baru angka yang terdeteksi,” sebut Lanyala.

Dengan melalui Youth Leader Forum 2020 dirinya berharap akan lahir pemuda-pemuda atau aktivis-aktivis yang mampu berkontribusi terhadap perbaikan sistem politik di Indonesia. “Sekaligus menjadi calon-calon pemimpin di masa depan,” kata Lanyala.

Pembukaan Youth Leader Forum 2020 turut dihadiri Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPD Sultan Bahtiar Najamudin. Beberapa Anggota DPD juga hadir di acara ini, termasuk penggagas Youth Leader Forum 2020 yaitu senator TB Ali Ridho. Juga hadir senator Jialyka Maharani.

Tampak pula hadir Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Ali Ramdhan. (Erwin Kurai Bogori)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles