Gaza, Demokratis
Serangan udara Israel menghantam kantor polisi di Jabalia, Jalur Gaza utara, Kamis (24/4/2025) menewaskan sedikitnya 10 orang, kata otoritas kesehatan setempat, sementara militer Israel mengatakan telah menyerang pusat komando Hamas dan kelompok Jihad Islam.
Petugas medis mengatakan dua rudal Israel menghantam kantor polisi, yang terletak di dekat pasar, menyebabkan puluhan orang terluka selain 10 orang tewas. Identitas mereka yang tewas belum jelas.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, merujuk pada insiden yang sama, mereka menyerang pusat komando dan kontrol yang dioperasikan oleh Hamas dan kelompok Jihad Islam sekutunya di Jabalia, yang digunakan militan untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan Israel, melansir Reuters, Jumat (25/4/2025).
Mereka menuduh kelompok militan Palestina mengeksploitasi warga sipil dan properti sipil untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah Hamas dan faksi lainnya.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 34 orang lainnya dalam serangan udara terpisah di seluruh wilayah kantong itu, sehingga jumlah korban tewas menjadi 44 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Rumah Sakit Anak Durra di Kota Gaza telah tidak beroperasi lagi, sehari setelah serangan Israel menghantam bagian atas gedung, merusak unit perawatan intensif dan menghancurkan sistem panel tenaga surya fasilitas itu.
Tidak ada yang tewas. Tidak ada komentar dari Israel tentang insiden itu.
Militer Israel mengatakan, seorang tentara tewas selama pertempuran di Jalur Gaza utara, sementara seorang perwira dan seorang prajurit cadangan terluka parah.
Diketahui, sistem kesehatan Gaza telah hancur oleh kampanye militer Israel yang telah berlangsung selama 18 bulan, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun 2023, yang melumpuhkan banyak rumah sakit di wilayah itu, menewaskan petugas medis, dan mengurangi pasokan penting.
Serangan kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang, dan 251 sandera dibawa ke Gaza, menurut perhitungan Israel.
Kemarin, sumber medis di Gaza mengonfirmasi, korban tewas Palestina sejak Oktober 2023 telah mencapai 51.355 orang, sementara 117.248 lainnya luka-luka.
Sementara sejak konflik berlanjut usai gencatan senjata berakhir pada 18 Maret, jumlah korban tewas telah mencapai 1.978 orang dan 5.207 lainnya luka-luka. (IB)