Selasa, Desember 10, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah frasa Jawa yang digunakan oleh seorang pujangga bernama Mpu Tantular. Jika diterjemahkan secara harfiah memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Inilah yang menjadi semboyan Bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila.

Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dan sebagai pelajaran bagi masyarakat Indonesia, untuk selalu menghormati perbedaan yang ada. Terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Pada hakikatnya Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Meskipun dengan segala perbedaan di dalamnya, justru menjadikan Indonesia sebagai negara yang begitu indah. Keragamaan yang terjalin semakin membuat erat tali persaudaraan diantara sesama.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.

Bila diartikan kata per kata yaitu ‘Bhineka berarti beragam’ ‘Tunggal berarti satu’ ‘Ika berarti itu’. Dan dalam kitab Kakawin, Bhineka Tunggal Ika memiliki makna toleransi antara agama terutama antara agama Hindu-Siwa dan Buddha. Meskipun dengan segala perbedaan, namun tetap harus bersatu padu.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Hal ini memberikan makna inspiratif bagi Bangsa Indonesia. Yaitu meskipun Bangsa Indonesia memiliki keberagaman dari berbagai kebudayaan dan suku bangsa maupun kepercayaan, tetapi semuanya mengarah pada satu persatuan yaitu Indonesia.

Semangat persatuan inilah yang menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia untuk selalu bersikap toleransi dan menghargai setiap perbedaan.

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, agama dan golongan yang kesemuanya merupakan kekayaan tak ternilai yang dimiliki bangsa Indonesia. Keragaman itu pun terkadang menjadi tantangan yang sering kali muncul di tengah kehidupan masyarakat.

Kansil dan C Kansil (2006) mengemukakan bahwa “Persatuan dikembangkan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.”

Sehingga semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan penggambaran dari bentuk persatuan dan kesatuan bagi Bangsa Indonesia. Inilah yang menjadi landasan bagi Bangsa Indonesia untuk memupuk rasa saling menghormati antar sesama. (*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles