Minggu, Mei 18, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tim Satgas TNI Gagalkan Penyelundupan 16 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia di Sebatik

Sebatik, Demokratis

Tim Satuan tugas (Satgas) Gabungan dari Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Satgas Bais TNI, dan Satgas Intelijen Kodam VI/Mulawarman telah menggagalkan upaya penyelundupan 16 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal. Para pekerja ini akan dibawa melalui jalur laut untuk menyeberang ke Tawau, Malaysia melalui pelabuhan tidak resmi di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu (5/4/2025).

Operasi penggagalan ini bermula dari sumber informasi masyarakat yang diterima pihaknya. Dantim Bais TNI, Kapten Inf Sinambela dan tim pun bergegas menindaklanjuti laporan tersebut.

“Rencananya CPMI ilegal ini akan diberangkatkan menggunakan speedboat dari Pelabuhan Somel. Menindaklanjuti informasi itu kita berkoordinasi dengan Pasiintel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Lettu Arm Haikal Ibnu Adnin Ashar untuk melakukan upaya pencegahan,” ungkap Sinambela dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (5/4/2025).

Tim gabungan kemudian bergerak ke titik koordinat yang telah ditentukan dan menempati posisi untuk melakukan ambush terhadap kendaraan pengangkut CPMI ilegal.

“Tim berhasil identifikasi dua unit kendaraan yang dicurigai, yakni Toyota Innova hitam dengan nomor polisi KT 1535 QM dan Toyota Avanza abu-abu dengan nomor polisi KT 1960 KM  yang ternyata gunakan plat palsu DP 1578 LC,” kata Sinambela.

Kemudian, Kedua kendaraan tersebut diberhentikan di daerah Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Utara, namun justru mencoba melarikan diri.

“Namun mobil Toyota Innova berhasil dihentikan di Pos Dalduk Aji Kuning, Jalan Poros Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah. Sementara itu, Toyota Avanza berhasil diamankan di Desa Pasar Minggu, Kecamatan Sebatik Tengah,” ucapnya.

“Kedua kendaraan berikut para penumpangnya kemudian dibawa ke Pos Dalduk Aji Kuning untuk pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui terdapat 16 orang CPMI ilegal yang terdiri dari 14 orang dewasa dan 2 anak-anak. Seluruhnya tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian dan ketenagakerjaan yang sah,” tambah dia.

Sementara itu, Dansatgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menyampaikan apresiasi atas koordinasi yang solid antar unsur Satgas.

“Keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kami dalam menjaga wilayah perbatasan dari segala bentuk aktivitas ilegal, termasuk pengiriman CPMI non-prosedural yang sangat rentan menjadi korban eksploitasi dan perdagangan manusia. Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan menjalin kerja sama dengan masyarakat serta instansi terkait,” tegasnya.

Tim Satgas Gabungan menyerahkan seluruh CPMI ilegal tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara untuk proses penanganan lebih lanjut.

“Keberhasilan ini mempertegas komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perbatasan, sekaligus melindungi warga negara dari bahaya penyaluran tenaga kerja ilegal ke luar negeri,” tutupnya. (Andi P)

Related Articles

Latest Articles